Senyum Kecut Neisya, Perjuangan Bayi Mungil Penderita Hidrosefalus

Senyum Kecut Neisya, Perjuangan Bayi Mungil Penderita Hidrosefalus

Bayi penderita Hidrosefalus, Neisya dibawa menaiki kapal Bukit Raya dari Natuna menuju Tanjungpinang, Rabu (14/2/2018)

BATAMNEWS.CO.ID, Natuna - Sebuah kereta bayi digotong bersama-sama meniti tangga kapal KM Bukit Raya yang sandar di Pelabuhan Selat Lampa, Kabupaten Natuna, Rabu (14/2/2018) siang. Di dalamnnya, seorang bayi mungil berusia dua tahun terbaring, seakan tersenyum kecut. 

Cukup tinggi tangga yang dinaiki beberapa orang tersebut menuju pintu masuk menuju dek kapal. Mereka bukan sekelompok keluarga dengan anak yang ingin plesiran ke daerah lain. Melainkan beberapa petugas kesehatan dan relawan dari Forum Kita Peduli Sesama (FKPS) Natuna.

Bayi mungil yang digotong ke atas kapal itu bernama Neisya. Sejak beberapa bulan terakhir kisah Neisya mampu menyita simpati FKPS dan sekelompok relawan lainnya dari beberapa komunitas di Ranai.

Hidrosefalus sebuah penyakit yang membuat ukuran kepala Neisya membesar hampir tiga kali ukuran normal. Kehidupan kedua orangtua Neisya yang pas-pasan membuat mereka nyaris pasrah dengan kondisi anak pertama mereka itu.

Neisya yang lahir dari pasangan muda M Syarwani (18) dan Mesi Agustiana (19) itu tentunya membutuhkan biaya jutaan rupiah untuk mendapatkan penanganan medis. Apalagi Syarwani orangtua Neisya hanya bekerja serabutan selama ini.

Beberapa relawan akhirnya menjalankan aksi sosial mereka untuk penggalangan dana sebagai biaya dan operasional pengobatan bayi yang tinggal di Gang Air Lebay 1 Nomor 56 RT 07/03, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kamis (21/12/2017).

Dari kegiatan itu terkumpul dana sekitar Rp 45 Juta. Beberapa bantuan juga diberikan oleh Pemda Natuna. Kini perjuangan berat dan penuh tantangan kembali ditempuh Neisya.

Lewat jalur laut, Neisya diberangkatkan oleh sebuah Ambulance menuju Pelabuhan Selat Lampa yang berjarak sekitar 3 jam dari Kota Ranai.

"Alhamdulillah, hari ini pemberangkatan  Neisya yang akan dirujuk ke RSUP Tanjung pinang berjalan lancar dan tanpa hambatan. FKPS dan RSUD melakukan pendampingan dengan menyertakan masing-masing seorang perawat seorang pendamping," ujar Sugiyanto, Koordinator relawan FKPS.

Ia menceritakan keberangkatan awalnya sekitar pukul 06.00 WIB bertolak dari Ranai menggunakan kendaraan ambulance dikoordinasikan dengan pihak Puskesmas Ranai.

"Tadi tiba di Pelabuhan Selat Lampa pada pukul 09.00 WIB. Dan tepat pukul 12.00 WIB kapal bertolak dari pelabuhan Selat Lampa. Kami tim pendamping beserta keluarga memohon doa dan kelancaran agar dalam proses keberangkatan bisa selamat sampai tujuan," ujarnya.

(fox)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews