Audit PLN Batam Disebut Untung Besar, Nurdin Basirun Menolak Komentar

Audit PLN Batam Disebut Untung Besar, Nurdin Basirun Menolak Komentar

Gubernur Kepri Nurdin Basirun. (foto: ist/batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Gelombang penolakan tarif listrik sebesar 45 persen di Batam terus mendapatkan dukungan dari masyarakat. Disebutkan, Price Waterhouse Coopers, lembaga audit Internasional pada tahun 2016, menyatakan PT Bright PLN Batam mendapatkan untung besar ratusan miliar rupiah. 

Informasi yang diperoleh berdasarkan hasil audit Price Waterhouse Coopers pada tahun 2016, menyatakan bright PLN Batam tidak sedang sakit-sakitan. Justru untung ratusan miliar rupiah. Ironinya, pada tahun 2017, justru PLN Batam menaikkan tarif hingga 45 persen.

Selain itu, di tahun 2015 ternyata diam-diam bright PLN Batam diam-diam juga menaikkan biaya abodemen kepada pelanggan sekitar 30 persen lebih.

"Berdasarkan lembaga audit PWC, bright PLN Batam dinyatakan untung," ucap Uba Ingan Sigalingging, anggota DPRD Batam, kepada batamnews.co.id, baru-baru ini.

Terkait komentar Uba Ingan Sigalingging yang mengatakan PLN Batam tidak merugi, Gubernur Kepri Nurdin Basirun menyebutkan, hasil audit Price Waterhouse Coopers merupakan kewenangan negara. Ia mengaku tidak mau mencampuri hasil audit yang dilakukan oleh Price Waterhouse Coopers kepada Bright PLN. 

"Soal ucapan Uba Ingan Sigalingging itu, saya enggak mau komentar karena itu urusan negara dan takut salah bicara," ujar Gubernur Kepri Nurdin Basirun kepada Batamnews.co.id usai mendampingi Menteri Dalam Negeri Tjahlo Kumolo membuka Rakornas I Kependudukan dan Catatan Sipil 2018 di Harmoni One Hotel, Kamis (8/2/2018).

Nurdin Basirun meminta masyarakat agar tidak emosi terkait isu kenaikan listrik sebab dirinya mengaku tidak mengetahui soal isu tersebut. 
 
Nurdin Basirun menambahkan, Uba Ingan Sigalingging agar bisa kiranya menenangkan masyarakat bukan menciptakan situasi semakin panas dengan persoalan tarif listrik. 

"Uba Ingan Sigalingging anggota dewan tersebut kiranya bisa menenangkan masyarakat bukan menciptakan situasi semakin panas dengan persoalan tarif listrik dan jangan berkomentar apa yang belum diputuskan oleh Pemerintah Provinsi sehingga situasi menjadi panas," pungkasnya. 
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews