Warga Batam Syok Bayar Listrik di Januari 2018

Warga Batam Syok Bayar Listrik di Januari 2018

Kantor PLN Batam di Batam Centre (Foto: Istimewa)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Kenaikan tarif listrik PLN Batam mulai dirasakan mencekik leher warga Batam, Kepulauan Riau. Pasalnya di tahun 2017 lalu kenaikan tarif listrik terjadi tiga kali.

Total kenaikan tarif listrik itu mencapai 45 persen. Para warga Batam yang membayar sebelum tanggal 20 setiap bulannya mengaku syok.

"Syok, biasanya bayar Rp 600 ribu, sekarang bayar Rp 800 ribu," ujar Hakim, seorang warga Sekupang, kepada batamnews.co.id, Rabu (24/1/2018).

Baca juga:

Orangtua Kena PHK, Seorang Balita di Batam Terkena Gizi Buruk

Baru Pacari Selama Tiga Bulan, IS Setubuhi Gadis 16 Tahun Sebanyak Empat Kali

 

Kenaikan ini sempat menjadi polemik beberapa waktu lalu. PLN Batam beralasan merugi meskipun tak bisa membuktikan kerugian tersebut.

Kabarnya, bisnis arus listrik PLN Batam ini untung. Hanya saja, PLN Batam harus menanggung, sejumlah investasi yang menanggung kerugian.

"Percuma saja gaji naik kalau tarif listrik naik," ujar warga Batam lainnya. Rosi, seorang ibu rumah tangga, juga mengaku terkejut dengan pembayar tagihan listriknya yang membuat kaget.

"Biasanya bayar Rp 500 ribu, sekarang bayar Rp 700 ribu," ucap Rosi.

Warga Batam juga mengeluhkan di saat lapangan kerja sulit, ekonomi sulit, justru tarif PLN Batam terus naik, bahkan mencapai 45 persen.

Bahkan seorang bapak-bapak, sempat tak percaya dengan apa yang ia hadapi saat membayar tagihan listrik. Berkali-kali ia memeriksa tagihannya.

Ia biasanya membayar Rp 300 ribu, dan pada Januari 2018, ia terpaksa membayar Rp 425 ribu.

"Ia sampai tak percaya, sampai pusing bapaknya enggak bisa bayar air ATB," ujar Tarmidi, warga Batam.

Kendati tarif listrik naik, namun saat ini, pemadaman juga tak kunjung berhenti. Beberapa kali PLN Batam melakukan pemadaman dengan alasan pemeliharaan. 

"Listrik naik berpersen-persen kalau masih sering padam buat apa," ujar Nita, ibu rumah tangga.

Direktur Utama PLN Batam Dadan Kurniadipura beberapa waktu lalu beralasan kenaikan karena PLN merugi. 

Menurut Dadan, kenaikan adalah jalan satu-satunya. Ia pun menjamin tidak ada pemadaman setelah kenaikan terjadi.

Lobi PLN Batam pun ke sejumlah petinggi di Kepulauan Riau pun mulus. Angka yang disodorkan ke Gubernur Kepri sebesar 45 persen lolos.

Bahkan sejumlah Forum Komunikasi Pemimpin Daerah di Kepulauan Riau, ramai-ramai sepakat kenaikan tarif listrik yang membuat pusing masyarakat Batam itu.

(snw)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews