Hari Air Sedunia

Pernah Jadi Kecamatan Induk Kota Batam, Belakangpadang Kini Krisis Air Bersih

Pernah Jadi Kecamatan Induk Kota Batam, Belakangpadang Kini Krisis Air Bersih

Dam Sekanak Belakangpadang, Batam, Kepulauan Riau yang terlihat mengering, Minggu (22/2/2015). (Foto: Alfi Kurnia)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Pernah menjadi kecamatan induk Kota Batam, Belakangpadang justru jauh tertinggal dengan Batam saat ini. Bahkan saat ini Bekalangpadang yang berada di Kepulauan Riau ini mengalami krisis air berish. Adapun dam Sekanak Raya, sumber utama air bersih, hanya mengalirkan air sekali tiga hari ke rumah warga.

Ironisnya permasalah ini muncul persis di Hari Air Sedunia yang jatuh pada 22 Maret, kemarin.

Kurangnya aliran air bersih menjadi kendala bagi warga Belakangpandang, terutama saat ingin mandi terkadang warga menggunakan air laut.

"Kalau kemarau panjang begini, mau mandi pun susah bang. Kadang langsung nyemplung ke laut," ujar Rizki (17), seorang pemuda Kelurahan Sekanak Raya, kepada batamnews.co.id Sabtu (21/3/2015).

Tidak hanya itu saja, pasokan air bersih warga untuk minum pun, hanya mengharapkan air hujan yang mereka tampung dibaskom besar, yang terletak di depan rumah mereka masing-masing.

"Kalau minum kita nampung air hujan mas, soalnya air DAM nya asin, itu saja 3 hari sekali hidupnya," ujar  Muharjo (58) salah seorang Warga Kelurahan Kampung Baru.

 

Tiga kali sehari

Dam Sekanak Raya, yang merupakan satu-satunya sumber air bersih layak konsumsi, belum dapat dijadikan tumpuan bagi warga setempat.

Sebab, pantauan batamnews.co.id, selain hanya mengalirkan air 3 hari sekali, dam ini pun sering bercampur dengan air laut di saat air laut pasang. Di isaat musim kemarau, dam Sekanak Raya pun mulai mengering.

"Saya sangat berharap kepada pemerintah, untuk lebih memperhatikan kami sedikit. Demi kelangsungan hidup orang banyak," ujar Muharjo.

 

[alfi kurnia]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews