BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Batam menggelar demonstrasi di depan KIantor Wali Kota Batam, Rabu (20/12/2017). 

Gerakan Mahasiswa Batam terdiri dari BEM Fakultas Unrika, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), PMK UNRIKA, Himpunan Mahasiswa Indonesia Timur (Himit) Batam.

Dalam aksi demontrasi sempat nyaris ricuh dengan pihak kepolisian lantaran aksi para mahasiswa yang ingin memblokade jalan. Peristiwa tersebut sempat membuat lalu lintas di depan Kantor Wali Kota terganggu dan mengakibatkanb beberapa mahasiswa diamankan. 

Namun, mereka dilepaskan karena berjanji dalam aksi tidak akan memblokade jalan. 

Adapun tuntutan para mahasiswa tersebut antara lain mendesak Pemko Batam lebih tegas terhadap dinas di Kota Batam, meminta Pemko Batam untuk meningkatkan pengawasan terhadap kinerja dinas-dinas, meminta Wali Kota Batam mengganti oknum-oknum dinas yang terindikasi korupsi atau meminta oknum tersebut mengundurkan diri, serta meminta wali kota lebih selektif dalam pemilihan kadis. 

“Dan kami meminta wali kota menyampaikan komitmennya menindaklanjuti tuntukan Gerakan Mahasiswa Batam, karena Batam sudah memiliki kepala dinas yang terlibat korupsi,” ujar perwakilan mahasiswa, Marcellinus Topan dalam orasinya. 

Wakil Wali Kota, Amsakar Achmad menjumpai para mahasiswa dan menanggapi tuntutan, Ia mengatakan Pemerintah kota juga sudah memperhatikan lima hal tersebut yang menjadi tuntutan para mahasiswa.

“Tentu lima hal itu sudah kita perhatikan, kita apresiasi perhatian dari adik-adik mahasiswa yang ikut juga memperhatikan hal ini,” kata Amsakar. 

Untuk proses seleksi jabatan pratama dan madya, pihaknya sudah menjalankan sesuai dengan Undang-undang Aparatur Sipil Negara.

“Prinsipnya yang menjabat sesudah sesuai dengan yang diamanahkan, kita juga minta bahu membahu dalam pengawasan,” ucapnya.