Desa Tertinggal

Menteri Sosial Beri Rp 500 Juta untuk Bedah Rumah di Meranti

Menteri Sosial Beri Rp 500 Juta untuk Bedah Rumah di Meranti

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Kepulauan Meranti memberikan bantuan kepada warga. (Foto: Detik)

BATAMNEWS.CO.ID, Meranti - Sejumlah desa di Kabupaten Kepulauan Meranti masih tertinggal. Desa-desa tersebut butuh uluran tangan pemerintah pusat. Tidak saja dari segi infrastruktur namun juga dalam hal pendidikan sejumlah desa di Meranti jauh tertinggal.

Dengan menggunakan speedboat dari Pelabuhan Tanjung Bunton, Riau, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengunjungi Kabupaten Kepulauan Meranti. Di Kepulauan Meranti, Khofifah membagikan beras miskin (Raskin) kepada warga penerima kartu Program Keluarga Harapan (PKH) di Dusun Badar Raya, Desa Sokob, Kecamatan Ransang Pesisir, Kabupaten Kepulauan Meranti.

"Harus bisa dipastikan untuk bisa membantu gizi, kalori, dan nutrisi mereka (warga miskin) adalah raskin, antara lain juga akan memastikan distribusi raskin karena KPA (Kuasa Penggunaan Anggaran) raskin juga ada di kemensos," ujar Khofifah di Kepulauan Maranti, Riau, Kamis 5 Maret 2015.

Penerima PKH yakni seorang ibu, apabila nantinya ia melahirkan akan mendapatkan bantuan senilai Rp 1 juta rupiah. Kemudian, saat anak beranjak balita, dalam satu tahun akan mendapatkan bantuan uang senilai Rp 1 juta, saat anak memasuki SD mendapatkan bantuan Rp 450 ribu per tahun, saat SMP mendapatkan bantuan Rp 750 ribu per tahun, dan saat anak beranjak SMA mendapatkan bantuan Rp 1 juta per tahun.

Selain membagikan raskin kepada warga PKH, Mensos juga memberikan bantuan kepada komunitas adat terpencil berupa bedah rumah senilai Rp 500 juta, pembangunan sarana lingkungan senilai Rp 50 juta, dan bantuan, berupa pemberian 3 genset.

"Kalau rumah warga tidak layak huni dapat program rumah layak huni kemudian mendapatkan program keluarga usaha bersama. Kalau terintegrasi warga akan mendapatkan pendampingan yang baik dan mereka mestinya akan menjadi warga yang mampu mandiri. Kita sedang integrasikan karena program-program yang saya sebutkan tadi komandannya Kemensos," jelasnya.

Blusukan yang dilakukan mensos tersebut bertujuan untuk mendatangi warga yang mestinya mendapatkan bantuan namun tidak tercatat sehingga diharapkan bantuan terhadap warga dapat disalurkan secara merata.

"Yang mestinya dapat bantuan tapi tidak tercatat itulah yang saya sisir, karena tahun 2015 ini buffer 500 ribu KKS (Kartu Keluarga Sejahtera), berarti di dalamnya ada unsur KIS (Kartu Indonesia Sehat) ada juga di dalamnya unsur KIP (Kartu Indonesia Pintar)," terang Khofifah.

 

[snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews