Alami Mati Otak, Gadis Irlandia Sumbangkan Organnya

Alami Mati Otak, Gadis Irlandia Sumbangkan Organnya

Lisa Orsi, gadis asal Irlandia yang ingin mendonorkan organ tubuhnya ke semua orang. Ia mengalami mati otak setelah mendaku gunung Merapi di Indonesia. (Foto: Facebook)a

BATAMNEWS.CO.ID,Singapura - Seorang wanita Irlandia, Lisa Orsi, yang bekerja di Singapura sebagai fisioterapis telah dinyatakan mati otak. Ia pingsan setelah melakukan trekking liburan ke Indonesia.

Keluarga dari gadis 22 tahun itu, mengatakan, bahwa organ tubuhnya akan disumbangkan seperti keinginannya, Jumat 6 Maret. Dia secara resmi dinyatakan mati otak pada Kamis.

Ayahnya Dennis mengatakan, "Dia benar-benar ingin semua organ tubuhnya digunakan untuk membantu orang sebanyak mungkin.

"Dia sangat bertekad bahwa jika sesuatu yang buruk terjadi ia telah memiliki niat. Tapi kita tidak menyadari hal itu akan terjadi sebelum dia berusia 23 tahun.”

Sebelum kejadian, Lisa Orsi melakukan perjalanan dengan sekelompok teman-teman ke Indonesia. Dia kehilangan kesadaran setelah mendaki gunung berapi, dan pertama kali dirawat di sebuah rumah sakit di Surabaya.

Dia didiagnosis sebagai memiliki menderita kerusakan otak parah dari hipoksia - atau kekurangan oksigen - dan pindah ke Singapore General Hospital pada 25 Februari.

"Saya menyadari situasinya sangat suram dan bahwa hal itu tidak akan membaik," kata orangtua Orsi seperti dilansir dari The Straits Times.

Dia menambahkan, Orsi saat ini diletakkan di ventilasi mekanis karena dia tidak bisa bernapas sendiri. Dia tidak sadar.

Ayahnya menceritakan, ORsi adalah seorang wanita muda mandiri aktif yang sangat dekat dengan keluarganya. "Dia memiliki nafsu makan yang besar untuk melihat hal-hal dan bepergian," kenangnya.

Lisa Orsi telah melakukan perjalanan secara luas - dari Italia ke India. Tapi meskipun gaya hidup yang sibuk, dia akan membuat waktu untuk menelepon keluarganya kembali ke rumah di Irlandia Utara tiga kali seminggu.

Awal tahun lalu, dia datang ke Singapura dan mulai bekerja di Rumah Sakit Bright Vision sebagai fisioterapis.

Rencananya ia akan menabung dan melanjutkan sekolah di di Edinburgh University, setelah ia menyelesaikan tugasnya dua tahun di Singapura.

“Teman-teman, keluarga dan staf rumah sakit telah sangat mendukung,” kata orangtua Orsi.

"Sudah begitu kuat. Ada ratusan orang yang datang.”

Proses donor organ dimulai pada SGH Jumat. Bila ini selesai, tubuh Ms Orsi akan diterbangkan pulang untuk dimakamkan.

 

[snw]

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews