Wow, Ini Bukti Rumah Makan Padang Sudah Eksis Sejak Zaman Kolonial

Wow, Ini Bukti Rumah Makan Padang Sudah Eksis Sejak Zaman Kolonial

Rumah makan Padang tahun 1900 (KITLV).

BATAMNEWS.CO.ID - Salah satu menu makanan paling terkenal dari Sumatera Barat yakni rendang. Masakan rendang ini telah diakui menjadi makanan terenak di dunia versi CNN Travel. Hal ini tentu membuat pamor rendang semakin mendunia dan banyak wisatawan yang ingin mencoba masakan ini di rumah makan Padang.

Tetapi pernahkah terlintas di pikiran Anda, sejak kapan rumah makan Padang berdiri? Berdasarkan penelusuran foto-foto dari salah satu lembaga ilmiah asal Belanda, rumah makan Padang telah dikenal sejak zaman kolonial. Dalam foto tersebut terlihat bawa masakan Padang saat itu dijajakan di bawah sebuah tenda.

Situs KITLV (Koninklijk Instituut voor Taal Land- en Volkenkunde) sendiri merupakan konten ilmiah yang membahas tentang ilmu bahasa, antropologi, sosial, dan sejarah kawasan Karibia, Oceania, serta Asia Tenggara. Dari hasil jepretan mereka, terlihat sebuah warung masakan Padang yang sangat sederhana jika dibandingkan di era sekarang ini.

Foto yang bertuliskan "Een warong op de pasar te Pajo Komboeh Sumatera" ini memiliki arti "Sebuah warung nasi di Pasar Payakumbuh Sumatera". Hal ini membuktikan bahwa masakan khas masyarakat Payakumbuh sudah tersohor sejak dulu.

Payakumbuh merupakan salah satu daerah di Sumatera Barat yang memang dikenal sebagai peracik masakan Padang hebat. Bahkan rendang dari daerah ini berbeda dari daerah lainnya. Rendang khas Payakumbuh adalah rendang telor di mana masyarakat di sana berhasil menjadikan telor yang bertekstur lembut menjadi keras seperti kerupuk.

Rumah makan Padang bisa tampil elite dalam sebuah bangunan permanen, dulu, warung nasi Padang hanya sebuah pondokan beratap daun rumbia dengan tonggak bambu dan terpal. Selain itu, berdasarkan sejarah, para pemilik warung makan tersebut selalu memberikan banyak lauk.

Hal itu tidak terlepas dari saat penjajahan kolonial Belada, masyarakat miskin Sumatera Barat sulit mendapatkan lauk untuk makan. Jadi ketika mereka memiliki uang untuk membeli masakan Padang, para pemilik warung akan membungkus banyak lauk agar mereka tidak lagi kelaparan. 

(ind)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews