BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Dinas Perhubungan Pemko Batam saat ini sedang memproses persiapan pembukaan jalan di Simpang Jam, Baloi, Batam, yang ditutup sejak 10 Mei lalu.

Persiapan pembukaan jalan yang ditutup untuk peninggian badan di bawah jembatan layang yang sedang dibangun itu direncanakan pada Minggu (11/6/2017).

"Diharapkan normal keesokan harinya, Senin (12/6/2017). Ini informasi dari pelaksana kegiatan," kata Kepala Dishub Batam,  Yusfa Hendri, usai Salat Jumat di Masjid Raya Batam, Jumat (9/6/2017).

Pembukaan jalur tersebut lebih cepat daripada jadwal yang direncanakan. Sebelumnya pembukaan direncanakan pada Minggu (18/6/2017) yang akan datang.

Penutupan ini dilakukan agar tak mengganggu pekerjaan pembangunan jembatan layang, selain itu ada peninggian jalan di bawah jembatan. Peninggian jalan ini sudah selesai dibangun.

Itulah sebabnya pembukaan jalan pun bisa lebih cepat dilaksanakan. "Alhamdulilah bisa lebih cepat, ini berkat dukungan semua pihak. Selama penutupan lancar," katanya.

Dishub akan memberlakukan kembali sistem arus lalu lintas seperti biasa. "Tak hanya arusnya yang normal, sarana lain seperti traficclight-nya kami normalkan kembali juga," katanya.

Diharapkan jembatan layang Simpang Jam ini bisa selesai tepat waktu. Saat ini, pembangunannya sudah mencapai 68 persen yang masih terkonsentrasi pada struktur bangunan.

Flyover ini memiliki spesifikasi dengan total panjang 460 meter dan lebar 32,2 meter, dilengkapi expantion joint penahan getaran.

Dari panjangnya itu, 300 meter untuk turunan flyover. Kemudian dari pangkal jembatan (abuntment) ke pilar (pier) sepanjang 100 meter dan jarak antara pier kanan dan kiri adalah 60 meter.

Tinggi jembatan 6,8 meter ini ditopang empat pilar. Dua pilar di kanan dan dua pilar di kiri yang masing-masing membentuk huruf V.

Proyek yang menelan anggaran Rp 180 miliar ini ditargetkan rampung pada 17 November 2017.  Jembatan ini diperkirakan akan tahan sampai 100 tahun. *** (ret)