BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Perkembangan investasi kota Batam menunjukkan kemunduran yang cukup signifikan, terutama untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDM).

Tercatat realisasi mengalami penurunan investasi PMDM tahun 2017 sebesar 31,57 persen pada triwulan pertama dibandingkan dengan tahun 2016 dengan periode yang sama.

"Jauh turun dibandingkan pada tahun sebelumnya dengan periode yang sama, kondisi ekonomi yang menyebabkan terjadinya demikian," ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu satu pintu (DPM-PTSP), Gustian Riau belum lama ini.

Pada triwulan I tahun 2016 total investasi sebesar Rp 35,2 miliar dengan total tenaga kerja 435 orang. Sedangkan, untuk triwulan I tahun 2017 total investasi Rp 21,1 miliar dengan total tenaga kerja 228 orang.

Kemudian, jika dibandingkan persentase proyek PMDM, tahun 2016 untuk triwulan I cukup beragam tidak seperti tahun 2017, yang hanya dibagi dalam tiga golongan diantaranya: Industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik sebesar 27 persen, Industri Alat angkutan dan transportasi lainnya sebesar 33 persen serta Industri mineral non logam sebsar 40 persen.

Gustian juga menambahkan bahwa pada rekapan akhir tahun 2016 investasi PMDM meningkat sampai 500 persen, akan tetapi investasi triwulan pertama tahun 2017 tidak menampakkan hasil.

Padahal dalam rencana investasi triwulan I tahun 2017 diperkirakan sebesar Rp 459,9 miliar, namun realisasinya hanya sebesar Rp 21,1 miliar.

"Jauh beda dengan akhir tahun lalu, investasi naik 500 persen, sekarang tidak ada sama sekali, hanya sedikit," kata dia.  

Menurut Gustian, kepastian hukum di Batam menjadi penyebab nilai investasi jauh menurun. Keluhan-keluhan tersebut disampaikan langsung kepadanya.

"Itu karena tidak ada kepastian hukum, beberapa waktu lalu saya sudah berjumpa dengan teman-teman pengusaha dan mereka menyampaikan demikian," ujarnya.***