Aku Tahu dan Misteri Kematian Sepasang Kekasih

Aku Tahu dan Misteri Kematian Sepasang Kekasih

Ilustrasi. (Foto: liputan6.com)

PERESMIAN Aku Tahu Center di kawasan Sei Panas, Batam, berlangsung ramai, Sabtu (6/5/2017). Wajah Mitosima The Anakunda, pemilik Aku Tahu Center, pun sumringah. Maklum tempat ini diklaim sebagai pasar basah yang paling tertata di Batam.

Hadirnya Aku Tahu Center dan tampilnya Mitosima di ranah publik ini, kembali mengingatkan cerita tentang tragedi memilukan kematian kakaknya, Maria Ye Yehonala, yang terjadi 12 tahun lalu. Maria dan Mitosima adalah anak pasangan Saun Sualili dan Suhaida, pemilik PT Aku Tahu.

Jasad Maria ditemukan ditemukan dalam kondisi mengenaskan di sebuah bak kontrol air di Perumahan Palm Spring, Batam Center. Jasad Maria sudah bengkak dan membusuk, dahinya terluka, bola matanya sudah hilang. Sepekan, sebelumnya orang tua Maria sempat melaporkan penculikan dan diikuti ancaman pemerasan senilai 2 juta dolar Singapura.

Belakangan penyidik dari Polresta Barelang menangkap Anton. Mantan kekasih Maria ini diduga sebagai pelakunya dengan motif cemburu. Namun, tuduhan ini dinilai mencurigakan. Apalagi, Anton belakangan malah ditembak mati oleh polisi dengan alasan mencoba melarikan diri.

Masalahnya, kedua keluarga ini berhubungan baik-baik saja. Orang tua Anton menganggap Maria seperti saudara sendiri. Pun keluarga Maria melihat Anton sebagai anak yang baik. Teman-teman Anton dan Maria juga punya pandangan yang sama.

Semasa hidupnya, Anton dikenal sebagai pribadi yang sopan dan hormat terhadap orang tua. Setelah mereka putus cinta, hubungan kedua anak ini masih harmonis. Karena itu muncul dugaan, Anton hanya menjadi kambing hitam untuk menutupi kasus yang sebenarnya.

Seorang kerabat dekat keluarga Anton dan Maria menuturkan, meski kepergian Maria dan Anton telah membuat dua keluarga itu kehilangan yang berkepanjangan. Toh, masalah belum berakhir begitu saja. Tekanan dan ancaman justru gencar diterima keluarga Maria dan Anton.

Teman-teman Anton dari Universitas Internasional Batam tentu bereaksi. Mereka membentuk tim pencari fakta dan menjajaki berbagai cara. Salah satunya dengan mendatangi DPRD Batam. Di depan anggota DPRD Batam, teman-teman Anton mesti menelan pil kekecewaan.

Polisi yang sedianya datang menjelaskan duduk perkara justru ingkar janji dan hanya mengirim secarik surat. Padahal, baik anggota Dewan maupun mahasiswa sudah menyiapkan banyak pertanyaan dan ungkapan kekecewaannya kepada polisi.

Bukan kali ini saja teman-teman Anton di Universitas Internasional Batam kecewa. Sebelumnya, mereka juga sudah mendatangi Markas Polri, Komnas HAM, dan Polda Kepulauan Riau. Maksudnya, mereka berharap mendapat dukungan agar misteri tewasnya mantan sepasang kekasih itu diungkap secara transparan ke publik.

Namun misteri kematian Maria telah terkubur. Hingga kini belum ada tanda-tanda baru untuk menyibak misteri dibalik kematiannya dan mantan kekasihnya, Anton.***


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews