Kapal Keruk Cina Incar Harta Karun Seven Skies di Anambas

Kapal Keruk Cina Incar Harta Karun Seven Skies di Anambas

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sedang memburu kapal keruk harta karun yang kabur ke negera lain usai dipergoki petugas patroli laut Indonesia.

Sebenarnya, kapal jenis Hopper Dredger atau kapal keruk MV Chuang Ho 68 yang secara ilegal memasuki wilayah perairan Indonesia pada 20 April lalu ditangkap tim WFQR IV Lanal Tarempa.

Namun, kapal itu  kabur, setelah sempat ditahan sementara oleh petugas patroli laut TNI AL. Satgas hanya berhasil mengamankan 20 Anak Buah Kapal (ABK), 16 dari warga negara Cina, 3 dari India, dan 1 warga negara Malaysia

Dari lokasi penemuan awal, kapal jumbo tersebut sedang beroperasi di sekitar laut Anambas, Kepulauan Riau, tepat di area tenggelamnya kapal Seven Skies pada 1969 silam.

"Kapal Seven Skies adalah kapal supertanker dengan panjang 262 meyer buatan Swedia," ujar Susi saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Jumat (21/4/2017).

Dari data yang ada, Kapal Seven Skies tenggelam di kedalaman 64 meter. Kapal itu tenggelam akibat ledakan yang tidak diketahui penyebabnya pada 1969 silam.

Saat tenggelam, kapal Seven Skies relatif masih baru sehingga lokasinya menjadi salah satu tempat menyelam yang ditawarkan beberapa operator, termasuk dari Malaysia.

Bahkan, lokasi bangkai Seven Skies kerap didatangi wisatawan dengan menggunakan yacht dari Singapura dan Malaysia.

Selain Seven Skies, ada kerangka kapal lain yang berada di sekitar perairan Anambas. Kapal tersebut yakni kapal Igara Skies asal Jepang. Namun dari titik koordinat, kapal pengeruk harta karun itu lebih tepat berada di lokasi kerangka Kapal Seven Skies awal Swedia.

Saat ini tim pemberantasan Illegal, Unreported and Unregulated Fishing (IUUF) atau Satgas 115 yang dipimpin Menteri Susi sedang memburu kapal tersebut.

Langkah yang dilakukan yakni dengan menyurati interpol. Harapannya, interpol segera mengeluarkan red notice untuk kapal keruk jumbo tesebut. Dengan begitu, kapal itu akan menjadi buronan negara-negara lain. ***


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews