PLN Klaim Tarif Listrik Batam Lebih Murah Dibanding Pulau Sekitar

PLN Klaim Tarif Listrik Batam Lebih Murah Dibanding Pulau Sekitar

Sekper PLN Batam Samsul Bahri. (foto: batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Corporate Secretary PT Bright PLN Batam, Samsul Bahri mengatakan bahwa usulan kenaikan tarif oleh PLN Batam semata-mata diajukan untuk menjamin kelangsungan dan eksistensi layanan PLN Batam.

"Bukan untuk mencari keuntungan yang lebih besar untuk perusahaan. Angka yang diusulkan juga masih dalam batas kewajaran dan kemampuan masyarakat Batam," kata Samsul dalam siaran persenya, Minggu (5/3/2017).

Untuk itu, Samsul berharap kenaikan tarif listrik ini dapat diterima semua kalangan, terutama kalangan pelanggan rumah tangga golongan tarif (R-1) 1.300 VA dan 2.200 VA.

PLN Batam, kata Samsul, juga terus berupaya keras untuk mewujudkan pelayanan maksimal menjaga agar pasokan listrik tetap sampai ke pelanggan karena listrik merupakan hal yang sangat esensial dalam kehidupan masyarakat.

Salah satu cara yang sedang diusahakan PLN Batam untuk memaksimalkan pelayanan tersebut adalah dengan melakukan penyesuaian tarif.

Saat ini, Samsul menyebutkan, tarif golongan rumah tangga jauh lebih murah ketimbang PT PLN (Persero). Bahkan angkanya masih di bawah Biaya Pokok Produksi (BPP) PLN Batam sendiri.

Selain menjual di bawah BPP, serta mensubsidi pelanggan konsumtif, anak perusahaan PT PLN (Persero) ini tak mendapatkan Penyesuaian Tarif Listrik Berkala (PTLB) sejak tahun 2014 lalu. Keadaan ini menyebabkan kondisi keuangan PLN Batam terus memburuk dan penyesuaiannya terakumulasi.

“Kondisi keuangan kita (PLN Batam) sudah berada di titik nadir. Apalagi, harga komponennya terus berubah. Seperti harga energi primer, dolar, dan inflasi. Berbeda dengan induknya PT PLN (Persero) yang memberlakukan automatically tariff adjustment sehingga tidak repot-repot mengajukan penyesuaian tarif karena otomatis naik atau turun jika 3 (tiga) komponen tadi mengalami perubahan,” papar Samsul.

“Rencana penyesuaian tarif listrik PLN Batam masih jauh lebih murah dibanding tarif nasional atau tarif PT PLN (Persero),” ungkap Samsul Bahri.

“Saat ini tarif listrik nasional per-kWh berada di kisaran Rp 1.467/kWh (Februari dan Maret), sementara usulan tarif yang diusulkan PLN Batam masih pada angka Rp 1.352/kWh, masih lebih murah 8.08% ketimbang tarif nasional. Bahkan saudara-saudara kita di Tanjungpinang, Belakangpadang dan Pulau Sembulang yang listriknya sama-sama berasal dari Batam harus membayar dengan tarif nasional per-kWh-nya. Padahal dari segi ekonomi, kondisi ekonomi Batam bisa dikatakan lebih maju ketimbang saudara kita yang di pulau lain, ada juga saudara-saudara kita di pulau yang masih memakai genset dengan waktu menyala yang terbatas dan harus membayar lebih mahal daripada listrik 24 jam yang tiap hari kita nikmati,” tambah Samsul.

Ia membuat perbandingan, kebutuhan sehari-haripun tarif listrik per-kWh di Batam lebih murah dibandingkan satu batang rokok. Sebab, satu kwh listrik saat ini hanya berada pada angka Rp 960. Dalam satu kwh tersebut dapat digunakan untuk melistriki peralatan elektronik yang memiliki daya hingga 1.000 watt.

Usulan kenaikan tarif dilakukan untuk meningkatkan pelayanan dan investasi, membangun infrastruktur ketenagalistrikan di Batam. "Ditargetkan tidak ada lagi daftar tunggu penyambungan baru dan masyarakat dapat menikmati listrik dari Bright PLN Batam ke pelosok Kota Batam hingga ke pulau-pulau sekitarnya," katanya.

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews