BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Seorang ibu rumah tangga beranak tiga, Syafrida, tewas di tangan suaminya. Ia tewas setelah diinjak-injak suaminya Syafrizal dengan sepatu safety.

Kekejaman Syafrizal ini diduga akibat gangguan kejiwaan yang diidap Syafrizal.

Menurut informasi yang dihimpun, Syafrizal kerap berlaku kasar kepada istrinya. Tidak kali itu saja. Kejadian serupa kerap diketahui tetangganya.

"Diduga, pelaku ini psikologinya terganggu (gangguan jiwa)," kata Kapolsek Lubuk Baja, AKP I Putu Bayu Pati, Jumat (28/10/2016)

Saat ditangkap di tempat pangkalan ojek diseputan Hotel Lovina In, Nagoya, pelaku tidak mengetahui alasan dibawa ke kantor polisi. 

Bahkan, ia juga tidak mengetahui kalau istrinya sudah meninggal dunia.

"Ketika ditangkap, ia kebingungan dan Dia tidak mengetahui kalau istri meninggal. Saat di Polsek, baru kita jelaskan. Dan, ekpresinya mendengar kabar istrinya meninggal, tidak seperti orang biasanya," ujar Putu.

Sementara itu, hasil pemeriksaan dokter forensik di Rumah Sakit Bayangkara Polda Kepri, korban mengalami pendarahan di bagian kepala, tulang leher dan dada.

"Hasil otopsi, adanya resapan darah di kepala. Pendarahan di bawah selaput otak, leher, dada, dan penyumbatan pembuluh darah. Analisa dokter, penyebab kematiannya karena kekerasan pada kepala yang menyebabkan pendarahan di bawah selaput keras otak," kata Putu.

Syafrizal, harus mempertanggung jawabkan perbuatannya, ia dijerat dengan pasal 44 ayat 3, UU KDRT dengan Ancaman 15 tahun penjara.

[edo]