Komisi II DPRD "Kuliti" Pejabat Bea Cukai Batam soal Penyelundupan

Komisi II DPRD "Kuliti" Pejabat Bea Cukai Batam soal Penyelundupan

Suasana RDP di ruang Komisi II DPRD Kota Batam dengan pejabat Bea Cukai Batam. (Foto: Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Aksi penyelundupan di perairan Kepri disinyalir masih terus berlangsung.

Kedekatan antara Kepri dengan Malaysia dan Singapura menjadi surga bagi para penyelundup.

Tiga kasus penyelundupan mulai dari 13 ribu handphone yang lolos ke Riau, kemudian 90 ton beras, serta yang terakhir 4 mobil mewah, dianggap sebagai kegagalan petugas Bea Cukai.

Hal itu terungkap dalam rapat dengar pendapat (RDP) di 

Komisi II DPRD Batam dengan pejabat Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Batam. 

Kabid Penyidikan dan Penindakan (P2) Kantor Pelayanan Umum Bea Cukai Batam Mujayin dicecar peertanyaan anggota Komisi II DPRD Batam.

"Jelaskan kepada kami bagaimana kasus 3 penyelundupan bisa lolos dan ini adalah sebuah kegagalan institusi yang mestinya menjadi tanggung jawab Bea Cukai," ujar Ketua Komisi II Yudi Kurnain di Kantor DPRD Batam Jalan Engku Putri Batam Centre, Rabu (21/9/2016) sore.

Selain itu Yudi juga mempersoalkan pos pengawasan Bea Cukai yang kosong saat penangkapan beras beberapa hari lalu.

"Coba perhatikan di sini ada pos Bea dan Cukai, kenapa dalam keadaan kosong? Ke mana dan kenapa kaya gini," ujar politikus Partai Amanat Nasional.

Tidak saja Yudi, beberapa anggota Dewan lainnya juga mempertanyakan soal Standar Operasional Pelaksana pengawasan yang dianggap tidak mampu menangkal para penyelundup.

"Kok bisa jebol dan lolos sih para penyelundup dan SOP seperti apa yang Anda buat, karena ini bukan 1 kali saja terjadi dan sudah berkali kali, di mana kalian para petugas Bea Cukai," ujar Mulia Rindo Purba anggota Komisi II DPRD Batam.

Dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi I DPRD yang diketuai Yudi Kurnain hadir juga Sallon Simatupang, Rekaveni, Budi Mardiyanto, Hendra Asman, Mulia Rindo Purba, Mesrawati Tampubolon, Firman Ucok Tambusai, Bobi Alexander Siregar, Aman serta Idawati Nursanti. 

Beberapa diantaranya ikut melontarkan pertanyaan dan kritikan.

Dalam pantauan batamnews.co.id, Kabid Penyidikan dan Penindakan (P2) Kantor Pelayanan Umum Bea Cukai Batam Mujayin tampak tidak berdaya saat dicerca dan lebih banyak mendengar dan menjawab secukupnya.

 

[jim]

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews