BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Sahabat Lia Arzalina mahasiswi STAI Ibnu Sina masih banyak yang tak percaya dengan kepergian Lia dengan cara setragis itu. Lia ditemukan tinggal kerangka di hutan lindung Duriangkang, Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa, Batam pada Rabu, 27 Juli 2016.

“Masih nggak percaya kalau itu loe, kawan,” tulis Nurul Aviani, yang mengaku sebagai teman dari Lia Arzalina di dinding Facebook Lia seperti dikutip batamnews.co.id, Jumat (29/7/2016).

Beberapa yang lain juga belum juga yakin bila jasad yang ditemukan tersebut adalah Lia Arzalina. 

“Ya Allah, ini beneran Lia, teh?” tulis Intan Raharjo sembari membagikan kabar mengenai penemuan jasad Lia.

Lia Arzalina diduga menjadi korban pembunuhan. Hasil forensik menyebutkan, leher Lia patah akibat benda dengan benturan keras.

Saat ditemukan, jasadnya yang tinggal tulang belulang itu masih memakai pakaian lengkap, dengan baju berwarna biru dan celana jeans krim.

Polisi saat ini tengah menyelidiki mengenai siapa pelaku pembunuhan terhadap Lia. Lia dikabarkan menghilang pada 3 Juli 2016 lalu.

Kabarnya pada saat itu ia hendak dijemput ayahnya bernama Zamzali. Namun entah kenapa, Zamzali mengaku tidak mendapati Lia Arzalina di halte pasar Mukakuning, Sei Beduk, tempat Lia menunggu.

Keesokan harinya, pada saat hendak melaporkan kehilangan Lia ke polisi, Zamzali mengalami kecelakaan. Ia dilindas truk trailer di simpang Barelang, Tembesi.

Lia selama ini tinggal bersama orangtuanya di Kavling Saguba II, Sagulung. Lia diketahui sosok anak yang pendiam baik di rumah maupun di lingkungan kampusnya di STAI Ibnu Sina.

Lia juga dikabarkan tengah mengandung saat dibunuh. Usia kehamilannya disebutkan sekitar enam bulan. 

Belum diketahui siapa yang telah menghamili Lia. Kuat dugaan Lia dihabisi seseorang yang ia kenal dekat. 

Pasalnya, Lia pada saat ditemukan masih membawa helm yang biasa ia gunakan. Sedangkan harta bendanya tidak hilang sama sekali.

[snw]