BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Mungkin belum banyak yang tahu bahwa jaringan pipa setelah meter air, sepenuhnya menjadi tanggung jawab pelanggan. Bila terjadi kebocoran air di pipa jaringan dalam, pelanggan yang sepenuhnya akan menanggung dampak dari kebocoran pipa tersebut. Selain menanggung tagihan air yang terbuang, pelanggan juga yang bertanggung jawab memperbaiki kebocoran pipa tersebut.

“Tidak hanya di PT Adhya Tirta Batam (ATB), perusahaan air minum maupun PDAM di seluruh Indonesia menerapkan kebijakan yang sama. Bila terjadi kebocoran pada pipa setelah meter air, air bersih yang terbuang akibat kebocoran pipa tersebut akan ditagihkan kepada pelanggan,” ungkap Corporate Communication Manager ATB Enriqo Moreno, Jumat (14/7/2016).

Ia melanjutkan, bila pelanggan tidak mau membayar tagihan tersebut karena merasa tidak menggunakan air yang merembes karena bocor, perusahaan air minum berhak menghentikan aliran air kepada pelanggan tersebut sementara, hingga pelanggan melunasi tagihan yang dibebankan.

“Meski air bersih tersebut terbuang, pelanggan tetap dianggap menggunakan air tersebut. Kami kembali tegaskan bahwa pipa jaringan dalam sepenuhnya menjadi tanggung jawab pelanggan, sehingga bila terjadi kebocoran pipa di jaringan dalam, dianggap menjadi kelalaian pelanggan,” tutur Enriqo.

Oleh karena itu, Enriqo mengimbau, pelanggan diharapkan secara berkala mengecek apakah terjadi kebocoran jaringan dalam atau tidak. Selain itu, pastikan pipa jaringan dalam di rumah atau bangunan yang ditempati dipasang dengan baik sehingga risiko kebocoran dapat diminimalisir.

“Kebocoran jaringan dalam umumnya menyebabkan tagihan tinggi, meski pemakaian air normal. Oleh karena itu selalu pastikan tidak terjadi kebocoran jaringan dalam. Bila mencurigai ada kebocorean jaringan dalam dapat menelepon call centre kami di nomor 0778-467111 atau datang langsung ke kantor pelayanan kami untuk informasi lebih lanjut,” pungkasnya.

(isk)