Politikus Ini Curiga Ketua KPU Husni Kamil Manik Diracun

Politikus Ini Curiga Ketua KPU Husni Kamil Manik Diracun

Husni Kamil Manik. (foto: ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Politikus Partai Golkar Ali Mochtar Ngabalin menyarankan jenazah Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik diotopsi oleh tim dokter ahli forensik yang independen.

Sebab, Ngabalin curiga Husni Kamil Manik meninggal dunia bukan karena sakit, melainkan diduga diracun. Kecurigaan itu muncul setelah menyaksikan wajah Almarhum Husni saat melayat ke rumah duka, Kamis 7 Juli 2016.

"Dari wajah terakhir almarhum Husni Kamil Manik dan atas nama demokrasi dan hak-hak manusia serta untuk mengungkapkan tabir di ‎balik kematian Sdr Husni, saya mengusulkan ada tim dokter ahli forensik yang independen untuk melakukan otopsi," ujar Ali Mochtar Ngabalin dalam tulisan di akun media sosialnya.

Dalam tulisannya, Ngabalin berharap kepada pihak keluarga mengizinkan otopsi itu dilakukan. Dia pun berpendapat, negara harus menaruh perhatian kepada meninggalnya Husni Kamil Manik yang dianggapnya sungguh mendadak.

"‎Saya menyaksikan wajah seperti ini (almarhum Husni) seperti dahulu wajah yang pernah saya lihat setelah diotopsi ternyata yang bersangkutan mati karena diracun," ungkap Ngabalin yang juga ketua umum POSSI DKI Jakarta ini.
 
Namun, usulan itu ditolak pihak keluarga. Sebab, pihak keluarga yakin bahwa almarhum meninggal dunia karena sakit.

"Kita menolak otopsi, sudah selesai, sudah dikuburkan, biarkan dia tenang di sana. Kalau diotopsi artinya kita menyiksa dia kan‎," ujar Kakak Kandung almarhum Husni, Muhammad Arfanuddin Manik, Sabtu (9/7/2016).

Dia menyampaikan, keluarga ikhlas dengan kepergian almarhum Husni Kamil Manik. Dia mengungkapkan, almarhum Husni memang memiliki riwayat‎ penyakit diabetes.

Dia pun mengaku sempat menemani almarhum Husni saat dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta pada Rabu 6 Juli 2016. "Sebelum dia meninggal, saya masih bertemu," ungkapnya.

Namun, saat itu pertemuannya dengan almarhum tidak berlangsung lama. "Saat itu dia masih menyapa saya, dia tidak berbicara mengenai penyakitnya, tidak," imbuhnya.

Dia juga mengungkapkan, bahwa sekitar tiga minggu yang lalu, almarhum Husni sempat bercerita kepadanya mengenai penyakit bisul yang dialaminya. "Maksud saya setelah dirawat, pasti sembuh," ucapnya.‎  

(ind/bbs)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews