BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Persiapan pelabuhan kapal penumpang PT Pelni Cabang Batam di Batu Ampar terus digesa. Saat ini pihak Kantor Pelabuhan Administrasi Batam tengah mempersiapkan sejumlah fasilitas pelabuhan.

Pelabuhan Pelni mendadak dipindahkan setelah kunjungan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan ke Batam. Jonan menilai pelabuhan Beton Sekupang justru terkesan seperti kandang sapi.

Ia pun meminta pelabuhan tersebut pindah ke pelabuhan Batu Ampar yang jauh lebih layak. 

Setelah rapat Kepala Kantor Administrasi Pelabuhan, BP Batam, dan Dinas Perhubungan Kota Batam, serta PT Pelni cabang Batam, akhirnya disepakati kepindahan pelabuhan itu secepatnya.

"Setelah hasil rapat dengan pihak terkait dan hasilnya menunda kepindahan," kata Kepala Pelni cabang Batam, Ending Wahyudin baru-baru ini.

Penundaan dilakukan karena Pelabuhan Batuampar harus dibenahi terlebih dahulu. Seperti kursi penumpang, pendingin atau kipas angin, dan yang paling penting x-ray juga harus dipasang.

"Demi kenyamanan penumpang selama menunggu keberangkatan, kita benahi dan memberikan fasilitas yang layak," ujar Ending.

Seharusnya Selasa (21/6/2016) KM Kelud yang akan membawa penumpang ke Tanjug Priuk sudah bisa bersandar di Pelabuhan Batuampar. Tapi dialihkan kembali ke Beton Sekupang.

“Karena sarana harus dilengkapi terlebih dahulu," ujarnya.

Pemerintah Kota melalui Dinas Perhubungan Kota Batam juga meminta Pelni menunda pemindahan, karena kondisi Pelabuhan Batuampar belum siap.

"Pemerintah merasa bertanggung jawab termasuk keselamatan dan kenyamanan penumpang baik datang maupun pergi," kata Ending.

Sementara itu Manager Operational Pelni cabang Batam, Dahlan Mustafa mengungkapkan pemindahan menjelang arus mudik ini sangat membutuhkan kerja yang ekstra. Kemudian tiket yang sudah terjual berjumlah ribuan.

"Yang berangkat bukan puluhan atau ratusan, tapi ribuan. Jadi kita harus benar-benar memaksimalkan pelayanan," ujar Dahlan.

[edo]