Mafia Daging Kuasai Batam, 80 Persen Warga Batam Konsumsi Daging Tak Jelas

Mafia Daging Kuasai Batam, 80 Persen Warga Batam Konsumsi Daging Tak Jelas

Komisi II DPRD Kota Batam saat sidak daging ke seorang pengusaha daging Po Ah. (Foto: Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Sektor pangan di bidang daging sapi dan ayam di Batam disinyalir masih dikuasai para mafia pangan.

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Kantor Perwakilan Daerah Batam mengungkapkan hal itu saat menggelar acara berbuka puasa bersama di Hotel Zest Batu Ampar pada Rabu 22 Juni 2016 lalu.

“Saat ini kita sedang membidik bisnis daging sapi dan ayam serta komoditas pangan lainnya dari hulu ke hilir di wilayah Batam dan sekitarnya," ujar Kepala Perwakilan KPPU Lukman Sungkar.

Lukman menuturkan, terkait dengan daging sapi berdasarkan data dari Dinas Kelautan, Perikanan, Peternakan dan Kehutanan ( KP2K ) Kota Batam tahun 2014-2016, setiap tahunnya terdapat ketimpangan yang sangat besar pada demand dan supply daging sapi di Kota Batam.

Dari data tersebut, kata Lukman, diketahui bahwa setiap tahunnya kebutuhan daging sapi di Kota Batam dipenuhi dengan daging  sapi ilegal yaitu sebanyak 87,85 % dari total kebutuhan daging sapi pada tahun 2015, sedangkan di tahun 2016 ditopang oleh sebanyak 91,35 % dari total kebutuhan sepanjang Januari-Agustus 2016.

Lukman mengatakan, angka 87,85-91,35% tersebut termasuk fantastis.

“Boleh dikatakan sebagian besar masyarakat Batam termasuk Horeka (hotel, restoran dan katering) mengkonsumsi daging yang tidak jelas asal usulnya setiap hari,” ujar Lukman.

Menurut dia, kondisi tersebut sangat memprihatinkan dan dapat semakin membahayakan karena tidak diantipasi sejak awal oleh pihak pihak terkait terutama oleh pemerintah setempat

"Pemerintah daerah sangat kurang memberikan pengawasan dan ini sangat memprihatinkan serta buruk ," ujarnya.

 

[jim]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews