Heboh, Anak Buah Mendagri Ganti Nama KPK Jadi Komisi Perlindungan Korupsi

Heboh, Anak Buah Mendagri Ganti Nama KPK Jadi Komisi Perlindungan Korupsi

Gedung baru KPK. (foto: ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Anak buah Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kesalahan tulis nama lembaga negara. Kali ini kementerian di bawah Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo salah menulis nama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi Komisi Perlindungan Korupsi. Alamak!

Kesalahan itu terungkap berdasarkan sebuah surat undangan dari Kemendagri yang beredar di kalangan media, Rabu (8/6/2016). Surat undangan itu berasal dari Mendagri.

Dalam Undangan itu, terdapat logo burung Garuda yang terletak di atas tulisan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia. Surat undangan dari Mendagri itu ditujukan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang diterima KPK tanggal 7 Juni 2016.

Namun, yang aneh, pada undangan itu tertulis Kepada Yth, Komisi Perlindungan Korupsi Republik Indonesia di Jakarta.

Belum ada klarifikasi dari Kemendagri terkait salah penulisan ini.

Kesalahan penulisan juga pernah terjadi saat Setneg menulis kepanjangan BIN. Dalam undangan pelantikan Kepala BIN 8 Juli 2015, Setneg menulis kepanjangan BIN, Badan Intelejen Nasional. Padahal, kepanjangan BIN sebenarnya adalah Badan Intelijen Negara.  

Kesalahan penulisan kepanjangan BIN itupun menuai kritik. Kementerian Sekretariat Negara melalui Deputi bidang Protokol, Pers dan dan Media Sekretariat Presiden, Djarot Sri Sulistyo menyampaikan permohonan maaf.

Kesalahan serupa pernah dilakukan Kementerian di bawah Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Yuddy Chrisnandi, saat merilis laporan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP).

Yuddy menegaskan, laporan itu tidak terkait dengan isu reshuffle Kabinet Kerja Pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla. Dalam rapor yang dirilis KemenpanRB itu terdapat salah tulis kepanjangan BIN menjadi Badan Intelijen Nasional.

Juru Bicara Yuddy Chrisnandi, yang juga Kepala Biro Humas KemenPAN-RB, Herman Suryatman mengakui adanya kesalahan tersebut. Herman pun menyalahkan anak buahnya. Dia juga meminta agar media tidak membesar-besarkan kesalahan penulisan itu.
 
(ind/bbs)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews