Warga Tanjung Buntung Ketakutan Tower PLN Bertegangan Tinggi Ambruk

Warga Tanjung Buntung Ketakutan Tower PLN Bertegangan Tinggi Ambruk

Lokasi reklamasi di Bengkong. Bukit dan hutan bakau sudah habis. (foto: isl/batamnews)


BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Pada tahun 2005, sebagian kawasan Kelurahan Tanjung Buntung adalah hutan lindung, namun sekarang hutan tersebut dibabat habis. Kemudian tanah pemotongan bukit dan bukit dijadikan untuk penimbunan laut (reklamasi) di belakang Restoran Golden Prawn.

Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Kelurahan Tanjung Buntung (FKMTB), Abu Fahmi mengatakan, pemotongan bukit dan hutan lindung di daerahnya sudah sangat merusak lingkungan. Bahkan jalan di lingkungan tersebut menjadi rusak akibat lori yang mengangkut tanah.

"Mereka babat hutan, jalan menjadi rusak. Tanahnya buat timbun laut," ujar Abu, Senin (9/5/2016) kepada Batamnews.co.id.

Selain itu, warga Tanjung Buntung saat ini cemas. Karena salah satu tower PLN bertegangan tinggi yang berdiri di atas bukit kecil sudah nyaris ambruk karena di sekelilingnya sudah habis direklamasi.

"Warga cemas jika tower itu tumbang. Kalau itu tumbang, separo Batam akan gelap, warga akan mati kegelapan," terang Ketua FKMTB.

Penimbunan juga sudah menyalahi aturan soal izinnya. "Pak Istono dari Deputi BP Batam mengatakan, kalau izin Amdal reklamasi awalnya hanya sekitar 235 hektar, sekarang hampir 500-600 hektar yang mereka timbun," ujar Abu menjelaskan.

(edo)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews