Tuan Rumah Bunguran Utara Juara Umum MTQ ke-VIII Natuna

Tuan Rumah Bunguran Utara Juara Umum MTQ ke-VIII Natuna

Bupati Natuna, Ilyas Sabli dan Wabup, Imalko beserta anggota DPRD Natuna, Daeng Amhar sebelum pemukulan bedug saat dibukanya MTQ ke-VIII tingkat Kabupaten Natuna. (foto: fox)

BATAMNEWS.CO.ID, Natuna - Tuan rumah Kecamatan Bunguran Utara tampil sebagai juara umum MTQ ke-VIII tingkat Kabupaten Natuna. Penutupan MTQ berlangsung pada Sabtu (30/4/2016) malam.

Bunguran Utara mengoleksi 71 poin di atas Midai yang jadi runner-up dengan 68 poin.

Sekretaris LPTQ Kabupaten Natuna, Nasuha S.Ag mengatakan MTQ kali ini memang berat dengan banyak tantangan yang ada karena minimnya fasilitas di Desa Kelarik tempat MTQ dipusatkan di kecamatan tersebut

Namun, ia mengaku sangat puas karena di tengah segala kekurangan yang ada seperti minimnya air, sulitnya jaringan selular dan kondisi jalanan desa yang berdebu, penyelenggaraan MTQ bisa dikatakan sukses.

"Ini luar biasa. MTQ bisa berjalan sukses, partisipasi masyarakat dan berbagai unsur di Natuna cukup tinggi. Di tengah berbagai kekurangan yang ada panitia bisa dibilang cukup sukses dalam menyelenggarakan kegiatan ini," ujar Nasuha, Minggu (1/5/2016).

MTQ selanjutnya yakni MTQ ke-IX Kabupaten Natuna, tahun 2018 nanti akan dilaksanakan di Kecamatan Bunguran Timur Laut. "Berdasarkan hasil Musda, MTQ 2018 dilaksanakan di Kecamatan Bunguran Timur Laut," ujarnya yang juga Ketua Dewan Hakim MTQ Natuna kali ini.

Kendati demikian, ia juga tidak memungkiri ada hal yang perlu dievaluasi dan ditingkatkan ke depannya.

"Kita lihat kafilah peserta kali ini menurun dibandingkan MTQ ke-VII di Midai 2014 lalu. Selain itu MTQ ini pada dasarnya ajang silaturahmi, namun agak terasa kurang pada pelaksanaan tahun ini," ungkapnya.

Terkait pemakaian kafilah peserta dari Kabupaten/Kota lain, yang banyak digunakan oleh beberapa kecamatan, termasuk tuan rumah, menurut Nasuha di beberapa bidang cabang hal itu masih bisa ditolerir, pasalnya Natuna masih kekurangan SDM di bidang-bidang tertentu dalam MTQ.

"Kita masih kekurangan orang untuk bidang-bidang tertentu. Makanya masih ditolerir pemakaian kafilah dari Kabupaten/kota lain untuk bidang cabang yang kita nggak ada. Selain itu MTQ Natuna ini juga untuk meningkatkan dan mengasah kemampuan para qori dan qoriah di Kepri dengan mengikuti ajang ini. Kita bicara soal provinsi," paparnya.

Namun, untuk cabang seperti tartil, tilawah anak-anak dipastikan setiap kecamatan ada. Beberapa cabang di MTQ Natuna kali ini juga ditiadakan karena kekurangan SDM.

"Kalau semua cabang dan bidang terisi, tiap wakil kecamatan itu kafilah bisa mencapai 400 peserta. Yang jelas kami berharap pembinaan harus tetap berjalan. Kita tidak harus selalu tergantung dengan anggaran daerah yang sedang minim. Kita harus berpikir kreatif," terangnya lagi.

(fox)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews