Gara-gara Pungli di Pelabuhan Internasional, Sekuriti dan Ditpam BP Batam Nyaris Baku Hantam

Gara-gara Pungli di Pelabuhan Internasional, Sekuriti dan Ditpam BP Batam Nyaris Baku Hantam

Suasana di Pelabuhan Batam Centre setelah keributan. (foto: edo/batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Anggota Direktorat Pengamanan (Ditpam) BP Batam dan sekuriti PT Synergy Tharada, selaku pengelola pengamanan Pelabuhan Ferry Internasional Batam Centre bersitegang, Kamis (28/4/2016) siang. Bahkan, nyaris terjadi baku hantam antara kedua petugas pengamanan tersebut.

Keributan ini dipicu lantaran adanya laporan oknum Ditpam BP Batam yang bertugas di Pelabuhan Batam Centre melakukan pungutan liar kepada penumpang yang hendak berangkat ke Malaysia dan Singapura.

Nika Astaga, Manager Operasional PT Synergi Tharada saat dikonfirmasi mengatakan, keluhan tersebut sudah lama didengarnya. Setelah itu, ia langsung melakukan pengecekan permasalahan. Dari hasil pemeriksaan, diketahui kalau yang bermain dalam hal ini adalah oknum Ditpam BP Batam.

"Awalnya para penumpang ini mengira yang meminta pungli adalah orang Imigrasi. Karena dalam pengakuan mereka oknum yang meminta menggunakan baju berwarna biru," ujar Nika kepada Batamnews.co.id.

Setelah ditelusuri, ternyata bukan orang Imigrasi melainkan oknum Ditpam. "Karena bajunya sama-sama warna biru. Ternyata biru tua yaitu orang Ditpam," sebut Nika.

Modus pungli tersebut yakni dengan cara scanner tiket feri. Oknum Ditpam inipun memilih calon penumpang. Jika mereka bisa dipungut seperti TKI mereka akan meminta duit dengan cara menahan paspor calon penumpang tersebut.

"Dia minta Rp 20 ribu satu orang. Kalau tidak ada uang itu, oknum Ditpam ini akan menahan paspornya," ujar Nika.

Menurut Nika, mereka awalnya tidak mau meributkan permasalahan ini. Untuk itu ia membuat pembatas di pintu masuk scanner pelabuhan.

Namun pihak Ditpam yang bertugas disana melarang pembuatan pagar pembatas tersebut. Hal ini yang membuat anak buah Nika marah dan berujung dengan keributan dan nyaris baku hantam.

Petugas dari Ditpam BP Batam, Genduk Afriani yang selaku koordinator pengamanan Pelabuhan Batam Centre saat ditemui mengatakan kalau pemasangan pembatas tersebut akam mempersulit kerja anggotanya.

Kemudian, dia membantah adanya pungutan liar yang dilakukan oleh oknum Ditpam BP Batam kepada calon penumpang.

"Tidak ada pungutan yang kita lakukan. Keributan berawal dari pemasangan kaca pembatas oleh pihak pengelola, saat pengecekan sceener penumpang," ujar Genduk, saat dijumpai di Pelabuhan Batam Centre, Kamis (28/4/2016).

(edo)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews