Setiap Pagi Saleha Menyusuri Nagoya Demi Sesuap Nasi

Setiap Pagi Saleha Menyusuri Nagoya Demi Sesuap Nasi

Batam - Saleha, mungkin tak pernah menyangka bila diusianya yang kini menginjak 45 tahun harus berada di jalan menjadi seorang pengemis.

Pekerjaan itu terpaksa ia lakoni untuk memenuhi kebutuhan putrinya, Ayu. Ayu saat ini duduk di bangku kelas 2 SD. Sehari-hari Saleha mengemis di kawasan Nagoya, Batam. Pagi harinya, ia berjualan koran di depan kawasan Nagoya Hill. 

Tanpa tak mengenal lelah, ibu paruh baya ini menghabiskan waktu di jalanan, menyusuri rumah atau ruko satu ke rumah lainnya.

Ia berharap koran yang ia jajakan laku, dan mendapat sesuatu dari pemberian warga demi memenuhi kebutuhan hidupnya dan putrinya.

Saleha mengaku, dulunya ada yayasan yang sempat membantu biaya hidup mereka. Yayasan Keluarga Batam namanya. Namun belakangan sejak rumah singgah di yayasan itu berganti pengurus, mereka kembali harus mengemis di jalan.

Yayasan yang diketuai Sri Sudarsono, sekaligus pemilik Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam itu masih menyimpan bantuan dalam bentuk tabungan kepada para keluarga miskin, termasuk Saleha dan anaknya.

Namun, Saleha kesulitan mendapatkan dana bantuan itu karena proses administrasi yang harus dilengkapi, seperti surat keterangan dari sekolah dan lainnya.

"Semenjak Kang Acil (pengurus yayasan lama) pindah, kami tidak pernah lagi ke rumah singgah" kata Saleha.

Rumah singgah yang dimaksud adalah rumah singgah yang berada di samping Hotel 888. Selain mengemis, pagi hari Saleha biasanya menjual koran di depan Nagoya Hill.

 

(kok)

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews