Tentara Serbu Markas Abu Sayyaf, Menhan Ryamizard Pantau Kondisi 10 WNI

Tentara Serbu Markas Abu Sayyaf, Menhan Ryamizard Pantau Kondisi 10 WNI

Pasukan elit Filipina. (foto: ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Angkatan Bersenjata Filipina menyerbu markas Abu Sayyaf di Pulau Basilan setelah tentara mereka dihabisi oleh kelompok tersebut pekan lalu. Bagaimana kondisi 10 WNI yang disandera?

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memastikan kondisi 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf dalam kondisi baik.

Saat ini pemerintah terus berupaya membebaskan sandera 10 WNI dengan mengedepankan diplomasi dan negosiasi.

"Tadi pagi saya dapat kabar, mereka masih sehat. Bagus mereka (perusahaan) cari cara, gimana uang itu mereka enggak terlibat," kata Ryamizard di Kantornya, Jakarta, Rabu (13/4/2016).

Menurutnya, saat ini Otoritas Filipina belum mengizinkan TNI untuk terlibat dalam pembebasan sandera. Meski 18 Angkatan Bersenjata Filipina tewas di Basilan, Filipina juga tak izinkan TNI masuk ke Filipina.

Mencegah kelompok separatis kembali menyandera WNI, kata dia, TNI Angkatan Laut perlu patroli bersama dengan negara sahabat. Sebab, jalur batu bara melalui laut di sekitar Filipina kerapkali dilewati kapal-kapal.

"Patroli bersamalah sama Malaysia, Filipina, enggak usah sampai China, Pulau Sulu saja dulu. Itu kita perlu patroli di sana soalnya di sana jalannya batu bara, nah ini perlu kita jaga juga. Contohnya gini kita juga enggak mau kan diganggu gugat," tandasnya.

Tim Kopassus Tunggu Perintah
 
Sementara, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) menyatakan kesiapannya untuk melakukan operasi pembebasan 10 warga negara Indonesia (WNI) yang disandera oleh kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina. Korps elite TNI AD itu bahkan sudah menyiapkan prajurit-prajurit terbaiknya untuk membebaskan WNI dari penyanderaan kelompok militan bersenjata di Filipina selatan itu.

Menurut Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen Muhammad Herindra, pihaknya sudah menyiapkan tim. Kini, tim itu tinggal menunggu komando dari Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

“Tentu saja kita siap. Kita menunggu perintah panglima TNI,” katanya, belum lama ini.

Dia memastikan anak buahnya sudah siap bergerak. Begitu ada komando dari Panglima TNI, maka Kopassus pun akan langsung melancarkan operasi pembebasan.

(ind/bbs)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews