Geliat Prostitusi Natuna (1)

Maaf ya Bang, Saya Bukan Menjajakan Diri, tapi Temenin Karaoke Aja

Maaf ya Bang, Saya Bukan Menjajakan Diri, tapi Temenin Karaoke Aja

Ilustrasi (Foto: Google)

BATAMNEWS.CO.ID, Natuna - Malam  belum begitu larut. Hiruk pikuk di Ranai, Kabupaten Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau, masih terasa. Sejumlah kendaraan tampak lalu lalang.

Sebuah sepeda motor matic tiba-tiba merapat ke tepi jalan. Sepeda motor itu dikendarai seorang gadis remaja. Turun dari motor ia menghampiri pedagang roti bakar di seberang jalan di depan kantor PLN Ranai di Jalan Datuk Kaya Wan Muhamad Benteng.

Wanita seksi dengan wajah sendu, kulit sawo matang dan rambut sebahu, tampak begitu seksi. Dandanannya menor tak ubah seperti teman yang ia boncengi.

Pakaian keduanya setara atau bahkan mengalahkan keseksian Jennifer Lopez dan Mariah Carey di video clip hot yang biasa mereka tampilkan dengan mengenakan dress yang mengundang.

Seperti diketahui Ranai merupakan daerah yang kekayaan khazanah budaya melayunya, tak seperti daerah lainnya yang sudah metropolis. Tentu saja bukan juga seperti kehidupan di Eropa sana.

Namun pemandangan itu terpampang jelas di tengah Kota. Di sana banyak masyarakat melakukan aktivitas sehari-hari. Mulai dari remaja hingga orang dewasa.

"Udah kayak di Diskotik Pacific (Batam) aja nih.. Padahal ini di jalan-jalan hehe.." celetuk Irwan, pedagang roti bakar Bandung kepada rekannya.

"Bang pesan rotinya ya, ntar saya balik lagi," ujar salah seorang diantaranya. Usai memesan roti, keduanya berlalu pergi. Usia mereka ditaksir sekitar 20 tahunan.

Sebelumnya, dua orang gadis tampak datang menghampiri. Berbincang sebentar lantas mereka berbarengan pergi. Mereka kemudian tancap gas seperti mengejar sesuatu. Aroma parfum semerbak tertinggal membius pusat saraf.

"Saya gimana ya mas, jadi malah kepengen main-main ke tempat hiburan juga rasanya, kalau melihat yang ginian," kata Irwan, si pedagang roti sembari bercanda.

Pemandangan begini cukup lumrah di Ranai. Tempat hiburan malam menjamur dimana-mana, bersebelahan dengan rumah penduduk, bahkan kantor Satpol PP sekalipun. Wanita malam berpakaian seksi lalu-lalang tak hentinya melintas di jalanan saat malam.

Apalagi masa-masa 'ketok palu' istilah orang Natuna terkait pengesahan APBD sudah berjalan. Semakin ramailah, Ranai di saat malam. Maklum saja perputaran uang di sini memang bergantung pada APBD.

Ada masanya lengang, ada masanya ramai. Disaat itu lah, para penghibur berdatangan, kebanyakan dari Kalimantan, Jawa dan daerah lainnya.

Namun tak jarang situasi seperti ini juga dimanfaatkan oleh anak-anak remaja di Natuna. Dari penelusuran batamnews.co.id, menjumpai seorang pekerja hiburan freelance asli Ranai. 

"Lumayan lah bang, nyari duit sampingan, kita kan nemanin orang aja," ujar Bunga, nama samaran yang mengaku tinggal di Sungai Ulu.

Bunga menolak jika dikatakan wanita penjaja seks. "Maaf ya bang saya bukan menjajakan itu. Saya cuma nemanin orang karaoke aja," kata gadis yang baru tamat dari salah satu sekolah madrasah di Ranai itu.

Ekonomi yang sulit, lapangan pekerjaan terbatas membuat orang hingga para remaja mulai melirik cara-cara mudah mendatangkan uang untuk kebutuhan masa muda yang memang beragam, ditambah lagi tempat hiburan malam tidak tertata menyebar hingga ke tengah pemukiman masyarakat.

 

[fox]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews