Tubuh Hangus Usai 28 Kali Disuntik, Kepala Dinkes: Bukan Malapraktik, tapi...

Tubuh Hangus Usai 28 Kali Disuntik, Kepala Dinkes: Bukan Malapraktik, tapi...

Pasien yang diduga korban malapraktik di puskesmas pembantu saat dirawat. (Foto: Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Natuna - Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna memantah pihak medis di Puskesmas Pulau Laut sudah melakukan Malpraktik.

Apa yang dialami seorang pasien yang berobat di Puskesmas setempat, dinyatakan karena penyakit bawaan lain.

Sebelumnya Rumawi (49), warga Desa Tanjung Pala, Kecamatan Pulau Laut mengalami kelemahan berjalan, mata perih dan kulit menghitam saat menjalani pengobatan dengan suntikan di Pulau Laut. Padahal pria ini hanya menderita paru-paru basah.

Setelah diteliti di RSUD Natuna, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, Syamsu Rizal mengatakan bahwa Rumawi punya penyakit lain selain paru-paru basah.

"Yang menyebabkan kulit menghitam itu, karena pasien tersebut punya penyakit bawaan lain. Saya tidak bisa menyebutkan penyakitnya karena ini rahasia pasien. Penyakitnya itu memburuk karena ia menolak untuk diberikan obat suntik," ujar Syamsu Rizal, kepada batamnews.co.id, Kamis (31/3/2016).

Ditegaskannya, hal itu bukan salah obat atau salah prosedur penyuntikan yang diberikan ke pasien.

"Pasien menolak untuk disuntik. Karena ia merasa jika badannya lemah dan sulit berjalan, tapi sebenarnya itu karena ada penyakit lain. Proses suntikan itu diberikan untuk menggantikan obat yang selama ini dikonsumsi," kata Syamsu Rizal.

Sebelumnya pihak dokter setempat mengambil keputusan memberikan 50 suntikan selama dua bulan untuk penyakit yang diderita Rumawi.

Kenapa harus disuntik? pihak medis menurut Syamsu Rizal tidak bisa memberikan obat yang ditujukan untuk pasien ini. Pasalnya, obat untuk penyakit paru-paru basah itu punya kontra indikasi dengan penyakit bawaan lain yang juga diderita pasien.

"Pasien menolak untuk disuntik sejak di pulau laut. Di RSUD pun pihak pasien juga menolak dilakukan suntikan bahkan menolak diinfus. Kita juga tidak bisa memaksa, saat ini pasien hanya diberikan vitamin saja untuk kekebalan tubuhnya," ujar Syamsu Rizal.

Yanawati, istri Rumawi sebelumnya mengakui ada yang salah dengan fisik suaminya setelah menjalani suntik rutin selama menjalani pengobatan.

"Suntikan ke-20, kakinya melemah, suntikan ke-28 mata suami saya nggak bisa dibuka dan perih, suntikan ke-32 kulitnya menghitam, makanya kami menolak diberikan pengobatan itu saat suntikan ke-38, belum sampai 50 suntikan," kata Yanawati.

 

[Fox]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews