Tradisi Lampu Pelita Pukau Perayaan Malam Idul Fitri di Karimun

Tradisi Lampu Pelita Pukau Perayaan Malam Idul Fitri di Karimun

Lampu colok telah menjadi tradisi di Karimun.

Karimun, Batamnews - Semangat dan kegembiraan masyarakat Pulau Kundur, Kepulauan Riau, dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri terasa begitu kental dengan tradisi Lampu Pelita yang khas. Setiap sudut desa dihiasi dengan ratusan lampu pelita yang berkilauan, menciptakan suasana yang memukau dan meriah.

Tradisi Lampu Pelita di Pulau Kundur telah berlangsung selama berabad-abad, diwariskan dari generasi ke generasi. 

"Tradisi ini sudah ada sejak zaman orang tua kita, dan kami sebagai generasi muda terus melanjutkannya," ungkap M. Hafis, salah satu pemuda setempat. Persiapan untuk tradisi ini dimulai sejak dua minggu sebelum bulan puasa, dengan antusiasme tinggi dari anak-anak dan masyarakat sekitar.

Baca juga: Pj Walikota Pekanbaru Buka Festival Lampu Colok: Melestarikan Budaya Melayu di Kecamatan Bukit Raya

Menurut M. Hafis, sekitar 4.000 lampu pelita digunakan dalam perayaan ini, dengan anggaran mencapai sekitar Rp 17.000.000. Biaya tersebut mencakup pembelian minyak, paku, kayu, dan keperluan lainnya. 

"Minyak 1 drum saja harganya Rp 1.400.000, belum lagi biaya untuk kayu dan perlengkapan lain," jelasnya.

Selain sebagai hiasan, Lampu Pelita juga menjadi simbol kebersamaan dan kegembiraan bagi masyarakat Pulau Kundur. Warna-warni lampu yang bersinar di malam hari menambah suasana perayaan yang meriah dan menggugah hati. 

Baca juga: Kearifan Lokal Lampu Colok di Karimun, Tradisi Semarak Menyambut Idul Fitri

"Tahun ini, ada sekitar 20 peserta yang mendaftar untuk ikut dalam lomba festival lampu pelita," tambah M. Hafis.

Perayaan Idul Fitri di Pulau Kundur juga diramaikan dengan berbagai acara keagamaan dan budaya, seperti takbir keliling, pawai ta'aruf, dan berbagi makanan kepada yang membutuhkan. Semangat gotong royong dan solidaritas masyarakat menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan ini.

Dengan tradisi Lampu Pelita yang memukau dan kegiatan-kegiatan perayaan lainnya, Hari Raya Idul Fitri di Pulau Kundur tidak hanya menjadi momen untuk merayakan kesuksesan menyelesaikan puasa Ramadhan, tetapi juga sebagai waktu untuk bersyukur dan mempererat tali persaudaraan antar sesama.

Penulis: Aisyah


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews