Batam, Batamnews - Di tengah kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian, banyak orang mencari peluang bisnis yang tidak hanya stabil tetapi juga menguntungkan. Salah satu usaha yang mulai dilirik adalah bisnis cakwe, camilan khas Asia yang populer di berbagai kalangan.

Cakwe, yang dikenal dengan teksturnya yang gurih dan renyah, menjadi pilihan banyak orang untuk dijadikan sebagai camilan atau pendamping makanan utama. Permintaan yang tinggi dan bahan baku yang ekonomis membuat usaha cakwe semakin menarik di mata para pelaku usaha.

Salah satu pengusaha cakwe di Batam, Dedi (43), membagikan pengalamannya dalam menjalankan bisnis cakwe. 

Baca juga: Es Dawet, Minuman Tradisional Jawa yang Menggugah Selera di Batam

"Saya sudah berjualan cakwe selama lebih dari dua tahun di Pasar Bengkong Harapan 1. Kini saya pindah ke Bengkong Laut, dekat Hotel Golden View, karena pasar tempat saya berjualan sebelumnya sedang direnovasi," jelas Dedi pada Jumat, 6 April 2024.

Dedi mengungkapkan bahwa pendapatannya dari berjualan cakwe cukup menggiurkan. 

"Rata-rata pendapatan per hari mencapai Rp 250.000 dengan hanya berjualan selama satu jam, dari pukul 17.00 sampai 18.00 WIB. Sedangkan di pasar, saya bisa mendapatkan pendapatan rata-rata Rp 600.000 per hari dengan jam buka dari pukul 05.30 sampai 10.00 WIB," ujarnya.

Baca juga: Cara Membuat Bumbu Rendang yang Enak dan Gurih untuk Lebaran

Inspirasi untuk berjualan cakwe muncul saat Dedi kehilangan pekerjaan akibat pandemi COVID-19. "Saya mencari pekerjaan yang cocok dan akhirnya menemukan bahwa berjualan cakwe memiliki banyak peminat," ungkapnya.

Dedi memiliki harapan untuk terus mengembangkan usahanya. "Saya ingin membuka cabang di Pasar Pasir Putih. Saya percaya usaha makanan ini memiliki pasar yang luas karena cakwe digemari oleh berbagai kalangan," kata Dedi optimis.

Usaha cakwe menawarkan peluang bisnis yang menjanjikan dengan modal yang relatif kecil dan potensi keuntungan yang besar. Kesuksesan Dedi dalam menjalankan bisnis cakwe di Batam bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk memulai usaha serupa di tengah ketidakpastian ekonomi saat ini.

Penulis: Keassy Simanjuntak