Kearifan Lokal Lampu Colok di Karimun, Tradisi Semarak Menyambut Idul Fitri

Kearifan Lokal Lampu Colok di Karimun, Tradisi Semarak Menyambut Idul Fitri

Tradisi lampu colok selalu menghiasi Ramadhan dan Idul Fitri di Karimun. (Foto: ist)

Karimun, Batamnews - Tradisi lampu colok yang menjadi kearifan lokal masyarakat Karimun saat malam tujuh likur di bulan Ramadan terus dipertahankan. Bupati Karimun, Aunur Rafiq, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan tradisi yang rutin dilakukan dari tahun ke tahun dan harus tetap dipertahankan.

“Lampu colok ini suatu kebiasaan, suatu tradisi yang dari tahun ke tahun yang dilakukan masyarakat,” kata Bupati Rafiq.

Kegiatan lampu colok ini tidak hanya sekedar tradisi, tetapi juga merupakan bagian dari nuansa budaya Melayu dengan kearifan lokalnya. Tujuannya adalah untuk menyemarakkan suasana dalam menyambut hari raya Idul Fitri.

Baca juga: Empat Desa di Kecamatan Sugie Besar Kabupaten Karimun Segera Nikmati Listrik 24 Jam

“Lampu colok ini juga ada nuansa budaya kita orang Melayu, Melayu tempatan, kearifan lokal, yang menimbulkan semarak,” ujar Bupati.

Meskipun pemerintah Kabupaten Karimun mengadakan lomba atau festival lampu colok, Bupati Rafiq mengingatkan bahwa tujuan utamanya bukan untuk mengejar hadiah yang akan diberikan.

“Kepada masyarakat, janganlah dikejar hadiahnya. Tapi, semarak Ramadan-nya, mempertahankan tradisi yang sangat memberikan daya tarik tersendiri,” ucap Bupati Rafiq.

Tradisi lampu colok di Karimun ini menjadi salah satu bentuk pelestarian budaya lokal yang kaya akan makna dan nilai historis. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat identitas budaya masyarakat Karimun, tetapi juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin merasakan suasana Ramadan yang khas di daerah tersebut.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews