Batam, Batamnews - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Kepulauan Riau memberikan penjelasan tentang cuaca panas yang berlangsung dalam beberapa waktu terakhir. 

Anisa Suryani, prakirawan BMKG Kepri, mengungkapkan bahwa gelombang panas yang melanda wilayah Kepri adalah dampak dari fenomena Equinox, Selasa, 26 Maret 2024.

Sejak hampir satu bulan terakhir, sejumlah daerah di Provinsi Kepri, termasuk Batam, Tanjungpinang, dan Bintan, mengalami kekeringan tanpa hujan, disertai dengan peningkatan suhu udara di siang hari. 

Fenomena ini menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat mengenai kondisi cuaca yang sedang terjadi.

Baca juga: Akun Resmi Deep Sea Beach Club Batam Diretas, Korban Penipuan Diimbau Lapor Polisi

Menurut Suryani, rendahnya kelembapan udara di lapisan atas atmosfer telah menghambat pembentukan awan hujan. Fenomena Equinox, yang terjadi saat matahari melintasi garis khatulistiwa pada bulan Maret dan September, juga turut berperan dalam kondisi cuaca saat ini.

BMKG memprediksi bahwa cuaca akan tetap cerah berawan hingga berawan dalam beberapa hari ke depan, dengan potensi hujan ringan yang bersifat lokal selama tujuh hari ke depan.

"Secara umum, kondisi cuaca diperkirakan cerah berawan hingga berawan dan berpotensi terjadinya hujan dengan intensitas ringan yang bersifat lokal hingga 7 hari ke depan," ungkap Suryani.

Fenomena Equinox sendiri adalah peristiwa alamiah yang terjadi ketika matahari melintasi garis khatulistiwa, berlangsung dua kali setahun, yaitu pada tanggal 21 Maret dan 23 September. 

Baca juga: Golden City Bengkong, Surga Kuliner Food Street di Batam

Meskipun fenomena ini tidak selalu mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis, suhu maksimal di wilayah Indonesia biasanya mencapai 32-36°C.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir akan dampak dari Equinox, karena secara umum kondisi cuaca di wilayah Indonesia masih cenderung lembab atau basah.