Kasus Asusila Guncang Pesantren di Lingga, Dinsos-PPPA Berikan Pendampingan Intensif

Kasus Asusila Guncang Pesantren di Lingga, Dinsos-PPPA Berikan Pendampingan Intensif

Kepala Dinsos-PPPA Lingga, Muhammad Arief. (Foto: istimewa)

Lingga, Batamnews - Tragedi asusila yang terjadi di Pesantren Hutan Tahfiz Halimatussya'diah, menjadi sorotan serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lingga. 

Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos-PPPA) Kabupaten Lingga langsung bergerak cepat merespon kasus yang menimpa sejumlah santriwati di lembaga pendidikan keagamaan tersebut.

Kepala Dinsos PPPA Lingga, Muhammad Arief menyatakan keprihatinan mendalam atas peristiwa yang seharusnya tidak terjadi di lingkungan pendidikan yang mengedepankan nilai-nilai agama. 

"Kasus pelecehan terhadap santriwati-santriwati ini sangat disayangkan, terlebih terjadi di lingkungan yang seharusnya memberikan perlindungan maksimal kepada anak didik," ungkap Arief, Selasa, 13 Februari 2024.

Baca juga: Pemilik dan Pembina Pesantren di Lingga Ditangkap Atas Kasus Pencabulan, Korban Capai 10 Santriwati

Dirinya menegaskan, Pemkab Lingga melalui Dinsos PPPA telah berkomitmen melakukan berbagai upaya pencegahan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak. 

Berbagai upaya telah dilakukan sejak beberapa tahun terakhir ini dengan melakukan penguatan koordinasi dengan berbagai pihak, melakukan koordinasi dan pertemuan lintas sektoral, melakukan program sosialisasi serta edukasi dari tingkat kabupaten, kecamatan hingga ke desa/kelurahan, bahkan hingga melibatkan lembaga pendidikan. 

Seperti Focus Group Discussion (FGD) tentang kekerasan anak, sosialisasi pola asuh anak, sosialisasi pencegahan perkawinan dini, serta membuka layanan pengaduan kekerasan anak dan perempuan dan penyediaan sarana konseling bagi keluarga, calon orang tua dan anak melalui Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA).

"Jauh sebelum kasus ini terjadi, pihak dinas telah melakukan koordinasi dengan Pesantren Hutan Tahfiz Halimatussya'diah agar dapat dilaksanakan sosialisasi. Namun kesannya, pihak pesantren masih tertutup," ucap Arief.

Baca juga: Tak Tahan Diancam, Wanita Bersuami di Lingga Laporkan Selingkuhan ke Polisi

Kasus asusila di pesantren Hutan Tahfiz Halimatussya'diah ini memang diluar dugaannya. Banyak pihak yang menyayangkan aksi bejat yang dilakukan dua pengurus pesantren terhadap santriwati-santriwati tersebut. 

"Dalam beberapa kegiatan, kita telah turun dari sekolah ke sekolah untuk sosialisasi dan edukasi serta pembinaan terkait mengurangi kekerasan terhadap anak ini. Termasuk sekolah-sekolah pesantren," kata dia. 

Pihaknya akan melakukan penanganan yang serius, dengan melakukan koordinasi yang intens lintas sektor termasuk Kementerian Agama, pihak kepolisian dan pihak-pihak terkait.

Upaya yang sudah dilakukan dalam penanganan  manajemen kasus asusila santri ini, Pemkab Lingga melalui Dinsos PPPA/UPTD PPA melakukan penjangkauan kasus kepada korban serta keluarganya untuk memberikan pendampingan sosial yang dibutuhkan, termasuk dengan melibatkan psikolog dalam memberikan edukasi kejiwaan korban, serta pekerja sosial dalam edukasi hukum. 

Baca juga: Bupati Nizar Ground Breaking Penataan Istana Damnah, Perkuat Infrastruktur Pariwisata Lingga

"Kita pasti dampingi terus sampai proses selesai dan apa yang dibutuhkan untuk rujukannya kita dampingi sesuai kebutuhan korban. Suport psikologis," pungkas Kadinsos.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews