Batam, Batamnews - Seorang pengendara motor di Batam mengungkapkan ketidaknyamanannya akibat pungutan liar yang terjadi di atas Jembatan Barelang pada malam Sabtu. Menurut pengendara tersebut, ia dimintai uang sebesar Rp 5.000 untuk parkir motor saat menghabiskan malam minggu di lokasi tersebut.

Tidak lama setelah memarkir kendaraannya di jembatan, seorang pria mendatanginya dan meminta uang parkir. Pengendara motor ini merasa terpaksa membayar dan menganggap tindakan tersebut sebagai pungutan liar. “Saya kena palak,” keluhnya kepada Batamnews.co.id.

Baca juga: Penumpang Maxim di Batam Alami Pengalaman Pahit: Diturunkan di Jalan dan Dituntut Ganti Rugi

Insiden ini memicu perdebatan di kalangan warga Batam. Banyak yang menilai bahwa baik korban maupun pelaku sama-sama salah. Menurut mereka, parkir di atas Jembatan Barelang tidak diperkenankan, sementara tukang parkir di lokasi tersebut juga tidak memiliki izin resmi.

Kasus pungutan liar di Jembatan Barelang bukanlah hal baru. Beberapa waktu yang lalu, kepolisian setempat telah menangkap beberapa juru parkir ilegal di lokasi yang sama. Namun, upaya tersebut tampaknya belum mampu menghentikan praktik parkir liar, yang masih terus berlangsung di area tersebut.

Baca juga: Kebakaran di Nagoya Hill Batam, Diduga Akibat Korsleting Listrik

Kejadian ini menyoroti perlunya penegakan hukum yang lebih efektif dan tindakan preventif untuk mengatasi masalah parkir liar di Batam, khususnya di Jembatan Barelang. Warga Batam berharap adanya solusi konkret dari pihak berwenang untuk menjamin keamanan dan kenyamanan di tempat-tempat umum.