TikTok Pecahkan Rekor dengan Pendapatan US$10 Miliar, Dominasi Pasar Aplikasi Non-Game

TikTok Pecahkan Rekor dengan Pendapatan US$10 Miliar, Dominasi Pasar Aplikasi Non-Game

Foto: AP/Kiichiro Sato.

Jakarta, Batamnews - Platform media sosial TikTok mencatat sejarah baru dengan menjadi aplikasi non-game pertama yang mencapai pendapatan sebesar US$10 miliar (sekitar Rp156,3 triliun) dari pengeluaran pengguna. 

Menurut laporan firma riset data.ai, di kuartal pertama tahun 2023, TikTok telah menghasilkan lebih dari US$1 miliar dari pengeluaran konsumen di seluruh dunia, dan hingga akhir tahun 2023, pendapatannya mencapai total US$3,8 miliar.

Pertumbuhan pendapatan TikTok menunjukkan kenaikan 61 persen dari awal tahun 2023, dan 15 persen lebih tinggi dari tahun 2022 yang mencapai US$3,3 miliar. Penting dicatat bahwa data ini tidak termasuk belanja Android di luar Google Play, seperti di Tiongkok yang memiliki pasar Android pihak ketiga.

Baca juga: KEK Batam Aero Technic Targetkan Cuan Rp 7 Triliun pada 2030

Laporan data.ai menyebut TikTok sebagai salah satu dari lima aplikasi yang mencapai pendapatan kotor di atas US$10 miliar, dan menjadi aplikasi pertama di luar kategori game ponsel yang berhasil melakukannya. 

Sejak 2020, TikTok mengalami peningkatan pendapatan yang signifikan, dari US$910 juta di 2020, meningkat drastis dari US$160 juta pada 2019.

Pendapatan TikTok sebagian besar didukung oleh penjualan koin virtual oleh penggunanya. Koin ini digunakan untuk memberikan hadiah virtual kepada pembuat konten, yang kemudian bisa ditukar dengan mata uang fiat. 

TikTok mempertahankan 50 persen dari jumlah pembayaran tersebut. Laporan tersebut juga mencatat bahwa pendapatan TikTok diharapkan tumbuh lebih besar pada tahun 2024, dengan perkiraan mencapai US$15 miliar, atau 50 persen lebih banyak dari total kumulatif saat ini.

Baca juga: Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto Tembus Semifinal BWF World Tour Finals 2023

Selain itu, TikTok juga mengembangkan sumber pendapatannya melalui iklan dalam aplikasi dan e-commerce melalui TikTok Shop yang diluncurkan pada September tahun ini.

Lexi Sydow, Head of Insights di data.ai, menyatakan bahwa TikTok siap menjadi aplikasi mobile dengan pendapatan tertinggi, mendekati angka US$15 miliar pada tahun 2024. 

"Konsumen rata-rata menghabiskan lebih dari US$11 juta per hari di TikTok, dan diharapkan menghabiskan sekitar 40 jam per bulan di aplikasi ini pada akhir tahun 2024," kata Sydow.

Dengan pencapaian ini, TikTok tidak hanya merajai ranah media sosial tetapi juga menunjukkan potensi besar dalam dunia bisnis digital.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews