Bank Indonesia Mencatat Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau Ditengah Ketidakpastian Global

Bank Indonesia Mencatat Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau Ditengah Ketidakpastian Global

Penghargaan Gurindam Award tahun 2023 kepada 12 mitra strategis Bank Indonesia di Kepri

Batam, Batamnews - Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terus menunjukkan ketahanan yang menggembirakan di tengah dinamika global yang penuh ketidakpastian. 

Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Kepri pada tahun 2023 tetap solid, berkisar antara 4,9 hingga 5,7 persen, dengan proyeksi yang terus meningkat pada kisaran 5,1 hingga 5,9 persen pada tahun 2024, Sabtu, 2 Desember 2023.

Adidoyo Prakoso, Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Kepri, yang mewakili Kepala Perwakilan BI Kepri Suryono, mengungkapkan proyeksi ini dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2023 di Hotel Merriot Harbourbay Batam pada 29 Novmber 2023. 

Sementara itu Inflasi di dua kota utama Kepri, Batam dan Tanjungpinang, diperkirakan berada pada kisaran target 3,0±1 persen pada tahun 2023, dengan kecenderungan penurunan pada tahun 2024 di kisaran target 2,5±1 persen.

Kinerja ekonomi yang stabil ini tak lepas dari kolaborasi erat dan koordinasi kebijakan dari seluruh pemangku kepentingan melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) juga memberikan kontribusi signifikan pada pengendalian inflasi di wilayah tersebut.

Baca juga: McDermott Dapatkan Kontrak Proyek Lapangan Gas Manatee

Prakoso menyatakan bahwa pada triwulan III 2023, perekonomian Indonesia masih menunjukkan kinerja positif dengan pertumbuhan sebesar 4,94 persen (year-on-year). Kepri sendiri mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,88 persen (year-on-year) pada periode yang sama.

Perbaikan kinerja ini tercermin dari pertumbuhan ekonomi kumulatif Kepri hingga triwulan III 2023, mencapai 5,47 persen (c-to-c), melampaui angka pada periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar 4,63 persen (c-to-c), menjadikannya pertumbuhan ekonomi kumulatif tertinggi di Sumatera.

"Pertumbuhan ini didorong oleh kuatnya sektor industri pengolahan, konstruksi, pertambangan, penggalian, dan perdagangan," ujar Prakoso.

Meskipun inflasi global tetap tinggi karena tekanan dari komoditas energi dan pangan, inflasi domestik Kepri tetap terkendali dalam kisaran target 3,0±1 persen. 

Hingga Oktober 2023, Indeks Harga Konsumen (IHK) di dua kota utama Provinsi Kepri mengalami inflasi sebesar 0,33 persen (mtm) atau 1,54 persen (year-to-date), menjadi inflasi tahunan peringkat ketujuh terendah se-Indonesia.

"Inflasi tahunan mencatatkan 2,46 persen (yoy), masih terkendali dan berada dalam kisaran target nasional 3,0±1 persen," tambahnya.

Baca juga: Rupiah Kembali Menguat Jelang Akhir Tahun 2023

Keberhasilan pengendalian inflasi ini tak lepas dari program GNPIP Kepri 2023 yang diluncurkan Gubernur Kepri, Ansar Ahmad. Program ini dijalankan melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Satgas Pangan, asosiasi, pelaku usaha, dan pihak terkait.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad, melalui Sekretaris Daerah Provinsi Kepri Adi Prihantara, menyatakan optimisme bahwa perekonomian Kepri ke depan tetap bisa terjaga dengan baik. Ia menyoroti pentingnya sinergi antara Pemerintah Provinsi Kepri dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk Bank Indonesia, dalam menjaga stabilitas harga.

“Sinergi program kerja yang akan terus diperkuat ke depan antara lain dalam GNPIP dan Pengembangan UMKM potensial di Kepri,” kata Adi.

Sebagai apresiasi atas dukungan yang telah diberikan, Bank Indonesia memberikan penghargaan Gurindam Award tahun 2023 kepada 12 mitra strategis dari berbagai instansi, perbankan, korporasi, dan UMKM, yang telah turut serta dalam mendukung tugas Bank Indonesia sepanjang tahun 2023.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews