Harga Cabai di Kepri Meroket, Mendagri Ajak Masyarakat Tanam Sendiri

Harga Cabai di Kepri Meroket, Mendagri Ajak Masyarakat Tanam Sendiri

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian (Foto: Asrul)

Batam, Batamnews - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengajak kepala daerah untuk memimpin Gerakan Tanam (Gertam) cabai di wilayahnya, sebagai respons terhadap lonjakan harga cabai yang meresahkan, termasuk di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Jumat, 24 November 2023.

Tito, yang baru-baru ini menghadiri rapat koordinasi di Kepulauan Riau, menyatakan dukungannya terhadap inisiatif Gertam cabai untuk memenuhi kebutuhan lokal. 

"Saya lihat tanah di Kepri ini relatif subur. Jadi saya kira bisa didorong lagi gerakan tanam cabai yang diinisiasi oleh pemerintah ini," ujarnya.

Menurut Tito, tanah yang subur di Indonesia dan iklim tropis yang mendukung sangat cocok untuk gerakan tanam cabai. Cabai, sebagai tanaman yang mudah berkembang di berbagai media tanam, dapat menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan daerah terhadap pasokan cabai dari daerah lain. 

Baca juga: Kepri Selesaikan Naskah Perjanjian Hibah Pertama untuk Pilkada 2024

"Kita ini daerah Sumatera, rata-rata pemakan cabai, semua suka cabe pedas-pedas," ungkapnya.

Tito memberikan contoh suksesnya gerakan tanam cabai di Makassar, di mana masyarakat diberikan polybag dan bibit cabai untuk ditanam di pekarangan rumah masing-masing. 

"Hasilnya tidak hanya untuk dikonsumsi saja, bahkan cabai yang sudah dipanen itu bisa dijual oleh warga ke koperasi," Jelasnya.

Beberapa kepala daerah, kata Tito, telah mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menanam cabai, sementara gerakan Gertam cabai dapat diintegrasikan dalam program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD).

Tito menekankan pentingnya upaya pemerintah daerah dalam mendorong Gertam cabai sebagai langkah strategis untuk mengendalikan dan menekan inflasi di sektor pangan. "Mudah-mudahan ini dapat terus dijalankan," tambahnya.

Baca juga: Ketua Koperasi Tamara HKTI Dicopot Setelah Bela Petani

Sementara itu, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad melaporkan bahwa melalui upaya perluasan lahan tanam cabai, provinsi ini berhasil mengurangi kekurangan stok cabai dari 350 ton per bulan menjadi 100 ton per bulan. 

Ansar berharap, dengan terus memperluas lahan tanam cabai, Kepri dapat mencapai swasemda cabai pada tahun 2024.

Ansar juga menyoroti kebijakan penyimpanan (buffer stock) hasil panen sebagai cadangan untuk menjaga stabilitas harga cabai saat panen raya. Ia menjelaskan bahwa kenaikan harga cabai saat ini terkait dengan pasokan yang menipis akibat dampak kekeringan atau El Nino. 

"Oleh karena itu, kita selalu melakukan operasi pasar agar fluktuasinya tidak terlalu tinggi, dan ini akan terus kita kontrol secara berkala," ungkap Ansar.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews