Padangsidimpuan, Batamnews.co.id - Kota Padangsidimpuan merasakan duka mendalam atas kehilangan salah satu tokoh kesehatan terkemuka, Tetty Rumondang Harahap, mantan Direktur RSUD Padang Sidimpuan, Sumatera Utara. Tetty diduga menjadi korban pembunuhan oleh suaminya yang kedua, Ahmad Yudha, yang berhasil ditangkap di Pekanbaru pada Minggu (12/11/2023).

Pantauan di lapangan pada Minggu (12 November) mengungkapkan bahwa kehidupan di rumah Tetty Rumondang Harahap di Sihitang, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan, tidak mengalami perubahan signifikan setelah tragedi mengerikan ini. Rumah besar yang merupakan satu area dengan Sekolah Tinggi Kesehatan Matorkis, diduga dikelola oleh anak kedua korban, terlihat sebagaimana biasa.

Sejumlah tetangga di Lingkungan 2, Kelurahan Sihitang, belum memberikan keterangan terkait kematian Tetty Rumondang Harahap. Kepala Lingkungan 2, Mara Tua Tanjung, mengakui bahwa pada hari kematian Tetty, keluarga korban datang dari Si Masom, Kabupaten Tapanuli Selatan, untuk memohon warga melakukan salat gaib.

Mereka menyampaikan bahwa Tetty telah meninggal dan dikebumikan di Bogor, Jawa Barat. "Kita tidak tahu banyak tentang kematian RTH, yang kita tahu mereka ke Batam dan meninggal di sana," kata Mara Tua Tanjung.

Terungkap pula bahwa anak kedua Tetty Rumondang Harahap, yang diduga mengelola Sekolah Tinggi Kesehatan di Sihitang, mungkin merupakan satu dari tiga bersaudara hasil pernikahan pertama almarhumah. Perceraian dengan suami pertama diperkirakan terjadi sekitar tiga tahun yang lalu.

Informasi terpercaya juga menyebutkan bahwa jabatan terakhir Tetty Rumondang Harahap di Kota Padangsidimpuan adalah sebagai staf di Puskesmas setelah tidak lagi menjabat sebagai Direktur RSUD Padang Sidimpuan.

Masyarakat berduka atas kepergian seorang tokoh yang telah berjasa dalam dunia kesehatan, dan doa-doa terus mengalir dalam shalat gaib sebagai bentuk penghormatan terakhir untuk Tetty Rumondang Harahap