Rudi Respons Gubernur Ansar yang Terusik Soal Video Viral Dalang Demo Rempang

Rudi Respons Gubernur Ansar yang Terusik Soal Video Viral Dalang Demo Rempang

Kepala BP Batam sekaligus Wali Kota Batam, Muhammad Rudi. (Foto: Asrul/Batamnews)

Batam, Batamnews - Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi, yang juga menjabat sebagai Wali Kota Batam, menanggapi konferensi pers yang diadakan oleh Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, terkait video viral Rudi yang menyebabkan kegaduhan publik.

Menanggapi hal itu, Rudi mengaku belum mendapatkan informasi mengenai adanya konferensi pers tersebut dan menegaskan bahwa ia belum memiliki akses ke video asli yang menjadi perbincangan.

"Saya tidak tahu kalau ada konferensi pers tersebut. Saya belum dapat video aslinya," kata Rudi usai membuka kegiatan Jamselinas XII di Kota Batam, Sabtu, 11 November 2023.

Baca juga: Gubernur Kepri Ansar Ahmad: Saya Terusik, Kalau Saya Dalangi Demo Rempang, Silakan Buktikan Saja

Rudi menegaskan bahwa untuk memastikan keaslian video yang menjadi viral, perlu dilakukan pengecekan secara menyeluruh.

"Videonya asli tidak? Cek keaslian videonya terlebih dahulu supaya nanti konfirmasinya lebih enak gitu," tambahnya.

Wali Kota Batam menginginkan agar pihak yang bertanggung jawab atas penyebaran video tersebut dapat menyampaikan bukti yang meyakinkan mengenai keaslian rekaman tersebut.

Hal ini diharapkan dapat mencegah terjadinya kesalahpahaman yang tidak diinginkan dan memberikan klarifikasi yang tepat terkait konteks video tersebut.

Baca juga: Siapa Sosok Pejabat Pemprov Kepri yang Disebut Rudi Diduga Dalang Konflik Rempang?

Sebelumnya, pada tanggal 10 November 2023, Gubernur Ansar mengadakan konferensi pers yang dilangsungkan di Hotel Aston, Kota Batam bersama staf lainnya termasuk Kepala Dinas Kominfo Provinsi Kepri Hasan Sekaligus Pj Walikota Tanjungpinang.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur menyampaikan perasaannya yang terusik terhadap video pidato berapi-api yang disampaikan oleh Rudi.

Gubernur menilai bahwa pidato tersebut menyinggung sensitivitas nama Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), menciptakan atmosfer yang kontroversial dan menimbulkan perbincangan di tengah masyarakat.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews