Batam, Batamnews - Setelah memanas dan ramai pemberitaan mengenai tudingan Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, terkait dugaan keterlibatan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dalam Demo di Rempang Galang, Batamnews menerima sebuah foto yang diduga menunjukkan anggota Tim Khusus Gubernur Kepri, Basyarudin Idris, berada di Pulau Rempang.

Basyarudin Idris, yang akrab disapa sebagai Tok Oom, diperkirakan berada di lokasi tersebut setelah kerusuhan di kantor BP Batam pada sekitar tanggal 16 September. Namun, masih belum jelas apa kepentingan sebenarnya dari kehadiran Basyarudin Idris dalam kegiatan tersebut. 

Meskipun informasi yang beredar menunjukkan bahwa dia diduga memiliki agenda tertentu dalam momen tersebut.

Baca juga: Basyarudin Idris Tantang Wali Kota Batam Buka Terang-terangan Soal Tudingan Aksi Demo Pulau Rempang

Ketika dihubungi terpisah, Basyarudin Idris, yang juga merupakan tokoh perjuangan pembentukan Provinsi Kepulauan Riau, tidak menyangkal bahwa foto yang beredar adalah dirinya. 

Dia menjelaskan, "Betul sekali. Saya sedang istirahat dan minum kopi di rumah Balita yang terkena gas air mata. Kebetulan, banyak anak sekolah yang menunggu angkutan bus, dan saya berhenti agar bisa membantu mereka pulang ke rumah."

Selain itu, Basyarudin Idris juga menyatakan bahwa foto dan keterangan lengkap tentang kehadirannya di Rempang telah dia bagikan melalui akun media sosial Facebooknya. "Semua informasi lengkapnya sudah ada di Facebook saya," tambahnya.

Baca juga: Siapa Sosok Pejabat Pemprov Kepri yang Disebut Rudi Diduga Dalang Konflik Rempang?

Sebelumnya, Basyarudin Idris, yang saat ini menjabat sebagai Staf Ahli Gubernur Kepri, telah mengeluarkan pernyataan tegas yang menantang Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, untuk secara langsung menyebutkan pihak-pihak Pemerintah Provinsi Kepri yang dituding terlibat dalam Demo Pulau Rempang yang terjadi di Kantor BP Batam.

Kontroversi ini terus berkembang, sementara masyarakat dan pihak berwenang menunggu perkembangan lebih lanjut dalam investigasi terkait demonstrasi yang berujung kerusuhan di Rempang Galang dan Kantor BP Batam.