Batam Selalu Banjir Saat Musim Hujan, Kadis Bina Marga Berikan Tanggapan

Batam Selalu Banjir Saat Musim Hujan, Kadis Bina Marga Berikan Tanggapan

Banjir beberapa waktu lalu di Kota Batam saat hujan deras hanya sebentar.

Batam, Batamnews - Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, saat ini terus mengalami permasalahan banjir saat hujan lebat yang terjadi mendadak dalam durasi singkat, yakni sekitar satu hingga dua jam. 

Masalah ini, yang telah berlangsung cukup lama, disebabkan oleh kurang maksimalnya sistem drainase kota tersebut. 

Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Batam, Suhar, mengakui bahwa salah satu penyebab utama adalah absennya mesin pompa untuk mengatasi pembuangan air dari 28 titik yang kerap menjadi langganan banjir.

Suhar menjelaskan bahwa saat ini, sebagian besar parit di kota Batam hanya memiliki elevasi sekitar dua hingga tiga meter saja. 

Baca juga: Belasan Pedagang di Kawasan Gurindam 12 Seruduk Rumah Pribadi Gubernur Ansar Ahmad

Tingkat elevasi yang rendah ini, ditambah dengan ketergantungan pada pasang surut laut, mengakibatkan kendala dalam pembuangan air yang tidak efisien.

"Sebanyak 80 persen sistem pembuangan air kita bergantung pada gravitasi, dengan elevasi dasar hanya sekitar 2 hingga 3 meter. Air yang harus dibuang menuju laut, seperti di Jodoh, Nagoya, Bengkong, Batu Aji, Marina, Tanjung Piayu, memiliki kondisi serupa. Ketika pasang laut tinggi, kecepatan aliran air terganggu, dan kami harus mengintervensi dengan teknologi," ujar Suhar.

Suhar menambahkan bahwa hampir semua sistem drainase di Batam mengandalkan gravitasi, yang mengharuskan air mengalir turun dengan sendirinya. 

Oleh karena itu, diperlukan sistem pompa yang menyeluruh untuk memastikan pembuangan air dapat berlangsung efisien bahkan ketika ketinggian air melebihi tingkat elevasi yang ada, yang dapat mengakibatkan genangan dan banjir.

Baca juga: Lima Nelayan Kepulauan Riau Berhasil Selamat dari Kapal Karam di Johor Bahru, Malaysia

"Kami belum memiliki sistem pompa yang memadai. Hingga saat ini, hampir semua drainase utama masih bergantung pada gravitasi, artinya hanya mengandalkan beratnya air. Jadi, ketika air tergenang, ia tertahan. Dengan sistem pompa, kami berharap kecepatan aliran air dapat diatur dengan baik," tutup Suhar.

Hingga saat ini, masih ada sekitar 28 titik di kota Batam yang kerap mengalami banjir. Kondisi ini berpotensi mengakibatkan kerusakan infrastruktur lainnya, seperti jalan dan aspal, yang pada akhirnya dapat mengganggu mobilitas jangka panjang penduduk. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews