Jakarta, Batamnews - Menteri Keuangan Sri Mulyani telah mengumumkan bahwa Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) akan segera merilis serangkaian kebijakan ekonomi sebagai respons terhadap situasi perekonomian saat ini, khususnya terkait dengan pelemahan nilai tukar Rupiah. 

Pelemahan Rupiah belakangan ini dipengaruhi oleh kondisi global yang semakin memburuk, yang berdampak signifikan pada ekonomi dan pasar keuangan Indonesia.

Dalam pernyataannya, Menteri Sri Mulyani menekankan pentingnya keselarasan antara kebijakan moneter dan fiskal dalam menghadapi situasi ekonomi global, terutama ketika pemicu utamanya berasal dari negara seperti Amerika Serikat (AS). 

Baca juga: Harga dan Jadwal Kapal Ferry Batam ke Singapura Naik, Ini Detailnya

Dengan langkah ini, dampak yang mungkin terjadi pada nilai tukar Rupiah, tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas sistem keuangan dapat diminimalkan.

Menteri Keuangan ini menjelaskan bahwa tekanan terhadap Rupiah saat ini disebabkan oleh situasi global, terutama karena tindakan yang diambil oleh AS. Kenaikan suku bunga acuan AS yang terus berlangsung bertujuan untuk mengendalikan tingkat inflasi yang tinggi.

"Kita semua tahu fenomena global saat ini dengan Amerika Serikat yang menghadapi inflasi yang cukup tinggi, dan kondisi ekonomi yang cukup kuat," kata Sri Mulyani.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa AS telah memberikan sinyal kepada pasar bahwa suku bunga yang tinggi akan berlangsung untuk jangka waktu yang cukup lama, yang menyebabkan banyak modal kembali mengalir ke AS.

Baca juga: Info Prakiraan Cuaca Hari Ini: Siang Hari Berpotensi Hujan Ringan

Dalam rapat terbatas yang berlangsung pada Senin, 23 Oktober 2023, di kompleks Istana Negara, Menteri Keuangan Sri Mulyani ditemani oleh sejumlah pejabat ekonomi terkemuka, termasuk Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa.

Menurut data dari kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, pada hari Senin, 23 Oktober 2023, nilai tukar Rupiah tercatat sebesar Rp 15.943,00 per dolar AS. 

Keputusan dan langkah-langkah yang akan diambil oleh Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) diharapkan akan memberikan dorongan positif untuk memitigasi pelemahan Rupiah dan menjaga stabilitas sistem keuangan dalam kondisi saat ini.