Rupiah Terjun Bebas Hampir 1%, Dolar AS Menguat di Tengah Tantangan Ekonomi

Rupiah Terjun Bebas Hampir 1%, Dolar AS Menguat di Tengah Tantangan Ekonomi

Rupiah hari ini, Senin (14/8/2023) terjun bebas terhadap dolar Amerika Serikat (ilustrasi)

Batam, Batamnews - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami lonjakan penurunan hampir 1% di tengah ketidakpastian pasar terkait data ekonomi yang segera dirilis.

Menurut data Refinitiv, rupiah kini berada pada posisi Rp 15.337/US$1, mengalami pelemahan sebesar 0,83% terhadap dolar AS. Ini merupakan level terendah yang terjadi sejak Maret 2023, atau lebih dari empat bulan lalu.

Pelemahan tajam sebesar 0,83% ini juga mencatatkan rekor terendalam dalam enam bulan terakhir, sejak Februari 2023. Pada waktu itu, rupiah bahkan mengalami penurunan tajam sebesar 1,06%.

Baca juga: Seaport Tax, Tarif Pas di Pelabuhan Internasional Batam Belum Naik, Masih Memakai Tarif Lama

Rupiah mengalami tekanan ini dalam situasi ketidakpastian akibat para investor menantikan rilis data ekonomi yang dijadwalkan pada minggu ini, serta dampak keluarnya modal yang semakin terasa.

Bank Indonesia (BI) telah melaporkan bahwa investor asing mencatatkan aktivitas net sell senilai Rp 14,59 triliun di pasar keuangan Indonesia selama periode 7-10 Agustus 2023. Ini berlawanan dengan periode 31 Juli-3 Agustus 2023, yang mencatatkan aktivitas net buy senilai Rp 5,33 triliun.

Pada pekan sebelumnya, para investor asing masih mencatatkan aktivitas net buy di pasar Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp 1,45 triliun. Namun, aktivitas net sell senilai Rp 16,04 triliun terjadi di pasar saham.

Baca juga: Gajah Muda Rizki Ditemukan Mati di PLG Minas Riau, Diduga Akibat Serangan Virus

Para pelaku pasar tengah menantikan serangkaian data ekonomi yang dianggap penting dalam minggu ini, termasuk neraca perdagangan Indonesia yang akan diumumkan pada Selasa (15/8/2023). 

Rilis risalah dari Federal Open Market Committee (FOMC) yang dijadwalkan pada Kamis juga dinanti, karena diharapkan akan memberikan panduan lebih lanjut mengenai kebijakan moneter The Fed.

Tidak hanya itu, data penting juga akan diumumkan dari Jepang dan China. Pada Selasa (15/8/2023), Jepang akan mengumumkan proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal II-2023, sementara pada Kamis (17/8/2023), Jepang juga akan mengumumkan data perdagangan untuk bulan Juli.

Baca juga: Kenaikan Biaya Masuk Pelabuhan Internasional Batam Dikeluhkan oleh Pengelola Tour Travel

Di lain pihak, China akan merilis data produksi industri, penjualan ritel, dan angka pengangguran untuk bulan Juli. Data-data ini mendapat sorotan karena ekonomi China sedang dalam tekanan akibat data ekonomi yang menunjukkan tren buruk.

Sebagai referensi, Myrdal Gunarto, Staf Bidang Ekonomi, Industri, dan Global Markets dari Bank Maybank Indonesia, memproyeksikan bahwa rupiah bergerak dalam kisaran Rp 15.083 hingga Rp 15.345 dalam satu pekan ke depan. 

Menurutnya, proyeksi ini menggambarkan tekanan ekonomi saat ini dan perkiraan pergerakan mata uang dalam jangka pendek.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews