AWAS! DBD Mewabah, Belasan Anak-anak Meninggal

AWAS! DBD Mewabah, Belasan Anak-anak Meninggal

Ilustrasi. (foto:ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, Bengkulu - Memasuki musim hujan, kasus demam berdarah dengue (DBD) di sejumlah daerah di Tanah Air meningkat. Puluhan orang dinyatakan meninggal dunia.

Sebanyak 37 pasien demam berdarah dengue (DBD) dirawat di rumah sakit umum daerah (RSUD) M Yunus Bengkulu. Dari 37 pasien itu, 20 diantaranya di rawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) dan tujuh pasien yang sebelumnya sudah dirawat di ICU sudah meninggal dunia.

Hal tersebut disampaikan, Wakil Direktur (Wadir) Pelayanan, RSUD M Yunus Bengkulu, Zulki Maulub.

"Terhitung sejak Desember 2015 hingga hari ini, ada 37 pasien DBD yang masuk RSUD M Yunus dan dirawat. 20 dirawat di ICU, tujuh dari 20 pasien itu sudah meninggal dunia," kata Zulki, Senin (25/1/2016).

Pasien DBD yang dirawat di ICU, lanjut Zulki, merupakan pasien yang pendarahan sudah berat, yang mana pasien itu dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, dewasa dan orang tua.

"Pasien yang di ICU rujukan dari RS Kabupaten Kepahiang, Mukomuko dan Seluma. Tujuh pasien meninggal baru-baru ini semuanya anak-anak," jelas Zulki.

"DBD ini disebabkan adanya perubahan cuaca, dan kita mengimbau kepada masyarakat jika sudah ada gejala demam dapat sesegera mungkin memeriksa kesehatan ke dokter," tutup Zulki.

Sementara, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan dua orang warganya meninggal dunia karena demam berdarah (DBD) selama Januari.

"Saya sudah melakukan pengecekan ulang dan hasil koordinasi terakhir, warga meninggal karena DBD ada dua orang," kata Bima, Senin (25/1/2016) malam.

Ia mengatakan, warga yang meninggal pertama terjadi di awal bulan Januari, seorang anak warga Balumbang Jaya, dan satu laginya meninggal dunia kemarin, warga Cibogor.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Rubaeah mengatakan, total jumlah kasus DBD hingga 25 Januari 2016 tercatat ada 87 orang terjangkit penyakit yang tergolong berbahaya tersebut. "Kalau dibandingkan jumlah kasus tahun lalu di bulan Januari tercatat 187 kasus. Kita menetapkan status KLB, karena terjadi lonjakan dua kali lipat," katanya.

(ind/bbs)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews