Ini Pengakuan Pelajar Gay di Batam Soal Tarif dan "Pelanggannya"

Ini Pengakuan Pelajar Gay di Batam Soal Tarif dan "Pelanggannya"

Ilustrasi. (foto:ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Komunitas penyuka sesama jenis kini mulai menyebar ke anak-anak baru gede (ABG) yang masih duduk di bangku sekolah melalui pergaulan dan media sosial. Awalnya sekedar berkumpul, lama-lama jadi menjual diri. Duh...

Pelajar berinisial Juv dan anggota komunitas pelajar gay di Batam mengaku mendapatkan "order" dari senior mereka yang berinisial Nik. Nik di kalangan pelajar gay dipanggil papi.

Setiap kali berkencan, biasanya tarif yang dipungut kepada klien Rp 500 ribu.

"Tapi tidak semua membayar Rp 500 ribu, ada juga suka sama suka dan gak bayar. Kalau kebetulan ada yang lagi gak bisa, maka Nik menunjuk anggota lain," kata Nik, saat diperiksa polisi dalam kasus pembunuhan Februari 2014 lalu.

Juv mengatakan, pekerjaan sebagai penjaja seks kepada kaum sejenis itu dilakoninya hanya untuk menambah uang saku. Dan itu dia kerjakan tanpa sepengetahuan orangtuanya.

"Pelanggan kami rata-rata kalangan ekonomi menengah atas, ya seperti Anto itu," kata Juv.

(ind/bbs)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews