Israel Umumkan Gencatan Senjata Selama 5 Jam di Selatan Jalur Gaza

Israel Umumkan Gencatan Senjata Selama 5 Jam di Selatan Jalur Gaza

Perang Hamas vs Israel (AP Photo/Majdi Mohammed)

Gaza, Batamnews - Militer Israel telah mengumumkan gencatan senjata selama lima jam ke depan di wilayah selatan Jalur Gaza pada hari Senin, 16 Oktober.

Stasiun televisi Al Arabiya TV melaporkan bahwa gencatan senjata tersebut dilakukan dengan tujuan memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan dan memberikan koridor aman bagi warga Gaza yang ingin meninggalkan daerah tersebut.

Gencatan senjata ini akan mulai berlaku pada pukul 09.00 pagi waktu setempat. Pihak-pihak yang terlibat dalam konflik sejauh ini telah sepakat atas langkah ini, sebagaimana yang dikutip dari kantor berita Rusia, TASS.

Baca juga: Daftar Negara yang Mengkritik Keras Serangan Israel ke Gaza: Adakah Indonesia?

Al Arabiya TV juga melaporkan bahwa setidaknya 100 truk berisi bantuan telah tiba di titik persimpangan Rafah, perbatasan Gaza dengan Mesir. Ratusan truk tersebut menunggu pendirian jalur aman.

Namun, meskipun adanya gencatan senjata, laporan dari Al Arabiya TV menyebutkan bahwa militer Israel masih terus melancarkan serangan ke Gaza.

Israel telah melancarkan serangan hebat di Jalur Gaza setelah milisi Palestina yang berkuasa di wilayah tersebut, yaitu Hamas, menyerbu kota-kota di Israel dalam serangan tak terduga dari berbagai arah pada tanggal 7 Oktober.

Baca juga: Gempuran Perang Israel-Gaza Makin Ngeri, Lebih 3 Ribu Orang Tewas

Hamas menyatakan bahwa serangan tersebut, yang diberi nama Operasi Badai Al Aqsa, dilakukan untuk mengakhiri pendudukan terakhir di bumi dan sebagai balasan atas tindakan provokatif Israel di situs suci Yerusalem serta terhadap warga Palestina yang ditahan.

Pasukan Israel tidak tinggal diam dan membalas serangan Hamas dengan melancarkan Operasi Pedang Besi yang menargetkan infrastruktur Hamas di Jalur Gaza.

Selain itu, Israel juga memberlakukan blokade total terhadap warga Gaza dengan memutus pasokan listrik, air, makanan, dan bahan bakar. Dampak dari konflik ini telah menimbulkan korban yang cukup besar, dengan lebih dari 2.700 warga Palestina tewas dan sekitar 10.800 lainnya mengalami luka-luka.

Di sisi lain, di pihak Israel, sekitar 1.500 warga tewas dan 4.000 lainnya mengalami luka-luka.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews