Jakarta, Batamnews - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengungkapkan, suhu panas di Indonesia diprediksi bisa mencapai 40 derajat Celsius.

Penyebabnya adalah hawa panas yang melanda berbagai wilayah Indonesia tengah musim kemarau. Faktor-faktor seperti El Nino dan gerak semu Matahari juga berperan dalam peningkatan suhu ini.

Dwikorita menyampaikan prediksi ini dalam program CNN Indonesia Connected pada Jumat (6/10/2023) kemarin. Meski demikian, saat ini catatan BMKG untuk wilayah Jabodetabek berada pada kisaran 35-37,5 derajat Celcius.

Baca juga:  BMKG: 60 Titik Panas Mengancam Riau, Kebakaran Hutan Mengintai

Menurutnya, salah satu faktor yang berdampak adalah El Nino yang menyebabkan minimalnya terbentuknya hujan awan di wilayah Indonesia. Hasilnya, sinar matahari langsung mengenai permukaan bumi tanpa hambatan.

Selain itu, fenomena gerak semu Matahari juga mempengaruhi peningkatan intensitas penyinaran, terutama di wilayah khatulistiwa Indonesia. Kelembapan udara yang relatif rendah dan angin yang terkadang stagnan juga ikut berperan dalam peningkatan suhu.

Namun, Dwikorita memastikan bahwa suhu puncak panas ini diperkirakan akan berakhir hingga akhir Oktober, kemudian masuk ke musim penghujan. BMKG telah memberikan penjelasan mengenai cuaca panas yang melanda sejumlah daerah di Indonesia akibat fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) pada musim kemarau.

Sepekan terakhir, beberapa wilayah Indonesia mengalami suhu panas yang cukup tinggi pada siang hari, sebagai dampak dari fenomena ini.