Benteng Bukit Kursi, Simbol Kekuatan dan Ketahanan di Pulau Penyengat

Benteng Bukit Kursi, Simbol Kekuatan dan Ketahanan di Pulau Penyengat

Benteng Bukit Kursi di Pulau Penyengat. (Foto: dok.Disbud Kepri)

Tanjungpinang, Batamnews - Benteng Bukit Kursi di Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), telah menjadi salah satu cagar budaya yang kaya akan sejarahnya.

Benteng ini diresmikan sebagai Struktur Cagar Budaya berdasarkan Surat Keputusan Wali Kota Tanjungpinang Nomor 229 Tahun 2017.

Benteng Bukit Kursi, yang terletak di Pulau Penyengat, awalnya dibangun pada abad ke-18 oleh Raja Haji sebagai sarana pertahanan. Ini terkait dengan pemindahan Kesultanan Riau-Lingga dari Daik Lingga ke Pulau Penyengat.

Benteng ini berfungsi sebagai basis pertahanan Pulau Bintan dari penjajahan Belanda. Dengan denah segi empat 9, Benteng Bukit Kursi terbuat dari susunan pasangan batu bauksit.

Baca juga: Menelusuri Jejak Benteng Bukit Cening Bukti Sejarah Pertahanan Kerajaan Riau-Lingga

Luasnya mencapai sekitar 92,38 m x 74,73 m (6903,55 m²), sehingga dapat menampung pasukan yang cukup besar. Benteng ini dikelilingi oleh parit dengan kedalaman sekitar 3 meter.

Di dalamnya, terdapat 8 meriam, dengan 6 di antaranya menghadap ke laut, menandakan ancaman utama berasal dari arah laut.

Keberadaan banyak meriam ini memberikan kekuatan penting bagi Benteng Bukit Kursi dalam menjalankan fungsi pertahanan dan perangnya. Pintu utama Benteng Bukit Kursi terletak di sisi selatan dan dijangkau melalui sebuah jembatan.

Baca juga: Benteng Merana di Ujung Pantai Karang Bersulam

Benteng Bukit Kursi adalah saksi bisu dari perjuangan sejarah di Provinsi Kepulauan Riau, yang kini menjadi salah satu tujuan wisata bersejarah yang menarik perhatian para pengunjung.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews