Psikologi Nabi Sebuah Inspirasi dari Sosok Mulia Nabi Muhammad SAW

Psikologi Nabi Sebuah Inspirasi dari Sosok Mulia Nabi Muhammad SAW

Dr. H. Irfan Aulia, M.Psi.

Oleh: Dr. H. Irfan Aulia, M.Psi

Spirit perayaan Hari Maulid Nabi Muhammad SAW masih terasa hingga sekarang. Dari berbagai event perayaannya, penulis sebagai psikolog menangkapnya sebagai momentum untuk kita semua meneladani sikapnya atau kepribadiannya yang menyejukkan masyarakat kala itu yang digambarkan dalam Alquran dan Hadist shohih.

Kepribadian Nabi Muhammad SAW merupakan sebuah subjek penelitian yang luas dan mendalam dalam sejarah Islam dan Psikologi Nabi. Beberapa ciri-ciri kepribadian yang sering dibahas dalam konteks ini adalah sebagai berikut.

Pertama, Ketulusan dan Kesabaran. Nabi Muhammad dikenal sebagai sosok yang sangat tulus dalam menjalani misi kenabiannya. Kesabarannya dalam menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan dalam menyebarkan Islam adalah salah satu ciri utama kepribadiannya yang mencolok. 

Baca juga: Memetik Pelajaran dari Memperingati Maulid Nabi

Ia bahkan mendoakan dua sosok yang memusuhinya yaitu Umar bin Khatab dan Abu Jahal untuk dapat menjadi muslim. Dari kesabarannya Umar bin Khatab yang kemudian menjadi muslim dan salah satu tokoh besar Islam.

Kedua, Kepemimpinan yang Adil. Nabi Muhammad dikenal sebagai pemimpin yang adil. Ia memberikan perlakuan yang sama kepada semua orang, tanpa memandang suku, warna kulit, atau status sosial. Keadilan ini menjadi landasan dalam pengaturan sosial dalam masyarakat Islam.

Ketiga, Kasih Sayang dan Kepedulian. Nabi Muhammad menunjukkan kasih sayang dan kepedulian yang besar terhadap umatnya. Ia sangat perhatian terhadap kebutuhan fisik dan emosional orang-orang di sekitarnya. Kisah-kisah tentang beliau yang menghibur anak-anak kecil dan memberikan dukungan kepada yang membutuhkan sangat terkenal.

Baca juga: Kepri dan Etalase Perbatasan

Keempat, Ketegasan dan Keberanian. Meskipun dikenal dengan sifat-sifat yang lembut, Nabi Muhammad juga menunjukkan ketegasan dan keberanian dalam menjalankan tugas kenabiannya. Ia tidak ragu untuk berbicara melawan ketidakadilan dan ketidakbenaran.

 

Kelima, Kerendahan Hati. Nabi Muhammad adalah contoh utama kerendahan hati. Ia hidup sederhana dan tidak pernah menunjukkan kesombongan. Beliau selalu mengingatkan umatnya untuk hidup dengan rendah hati dan bersyukur kepada Allah.

Keenam, Kepercayaan dan Kesetiaan. Kepribadian Nabi Muhammad juga ditandai dengan kepercayaan yang mendalam kepada Allah dan kesetiaan yang tak tergoyahkan kepada misi kenabiannya. Ia adalah teladan dalam menjalani ajaran agama dengan sepenuh hati.

Ketujuh, Kemurahan Hati dan Kegenerositas. Nabi Muhammad dikenal sebagai pribadi yang murah hati dan dermawan. Beliau sering memberikan bantuan kepada yang membutuhkan dan memotivasi umatnya untuk berbagi dengan sesama.

Delapan, Toleransi dan Keterbukaan. Nabi Muhammad mendorong toleransi dan keterbukaan terhadap berbagai suku dan budaya. Ia memberikan pelajaran tentang pentingnya hidup berdampingan dalam harmoni meskipun perbedaan.

Nabi merupakan sosok yang menginspirasi dengan membuat kesepakatan lintas suku dan lintas agama. Kesepakatan ini kemudian menginspirasi bangsa bangsa lainnya termasuk Indonesia dengan pancasila.

Kepribadian Nabi Muhammad SAW adalah sumber inspirasi bagi jutaan orang di seluruh dunia, dan ciri-ciri di atas adalah hanya beberapa aspek yang mencerminkan kedalaman dan kebijaksanaan karakternya dalam membimbing dan mempengaruhi umat Islam.

Mari bersama kita jadikan peringatan hari lahirnya sebagai inspirasi bagi hidup agar menjadi lebih bermakna. Semoga!

Penulis adalah seorang psikolog muda di Provinsi Kepulauan Riau.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews