Mahasiswa HMI Tanjungpinang dan Bintan Gelar Aksi Menuntut Pembatalan PSN Rempang

Mahasiswa HMI Tanjungpinang dan Bintan Gelar Aksi Menuntut Pembatalan PSN Rempang

Mahasisawa yang tergabung dalam HMI Tanjungpinang - Bintan gelar aksi di Taman Pamedan.

Tanjungpinang, Batamnews - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Tanjungpinang dan Bintan menggelar aksi unjuk rasa di Bundaran Pamedan, Jalan Ahmad Yani, Tanjungpinang, pada siang tadi. 

Aksi ini dilakukan untuk menuntut pemerintah pusat membatalkan pembangunan proyek strategis nasional di Pulau Rempang.

Dalam aksi yang berlangsung dengan damai tersebut, para mahasiswa membawa sejumlah spanduk yang bertuliskan "Demi Investasi Rakyat Dihabisi" dan "Tuntut Keadilan Untuk Rempang Galang." 

Koordinator aksi, Khairul Rizal, menjelaskan bahwa aksi ini merupakan wujud solidaritas antara HMI Tanjungpinang dan Bintan dengan masyarakat Pulau Rempang.

Baca juga: Perbedaan Sikap Warga Pulau Rempang dan Janji Menteri Bahlil Terkait

"Kami juga menolak tindakan represif dan investasi yang dapat menggusur warga Rempang. Aksi yang kami gelar ini adalah bukti solidaritas kami bersama masyarakat," jelas Khairul Rizal.

Selain meminta pembatalan proyek strategis nasional di Pulau Rempang, HMI juga mendesak pemerintah pusat untuk melakukan evaluasi dan pertimbangan ulang terkait proyek tersebut. 
Selain itu, mereka juga mengajukan permintaan kepada Komnas Hak Asasi Manusia (HAM) untuk mengambil tindakan atas beberapa pelanggaran HAM yang dialami oleh masyarakat Rempang.

Dalam tuntutannya, HMI meminta Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) untuk menyatakan sikap yang jelas, dan jika ia memihak kepada masyarakat Rempang, HMI mendesak agar Gubernur Kepri menyatakan komitmennya.

Baca juga: Hasan, Penjabat Wali Kota Tanjungpinang, Panggil Direktur BUMD Terkait Pungutan 

Khairul Rizal juga menyatakan keprihatinannya terhadap proyek strategis nasional di Pulau Rempang, mengingat ketidakjelasan mengenai investasi tersebut. Belum ada dokumen resmi yang dapat menunjukkan manfaat investasi tersebut bagi masyarakat Pulau Rempang.

"Kami khawatir ini akan merusak kedaulatan rakyat. Kami tidak tahu jelas apakah investasi ini untuk kepentingan masyarakat atau tidak. HMI akan mengawal ini hingga selesai," tegasnya.

Aksi unjuk rasa ini menjadi salah satu bentuk perlawanan mahasiswa terhadap proyek strategis nasional di Pulau Rempang, dengan harapan agar pemerintah pusat mendengarkan tuntutan dan keprihatinan mereka terkait dampak proyek tersebut terhadap masyarakat Pulau Rempang.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews